08 - Still You

1.2K 173 7
                                    


Terkadang Hyejin merasa lelah dengan hubungannya bersama Yoongi. Di setiap saat, pertengkaran selalu menyelingi tiap menit perjumpaan mereka, tak ada satu kata manis yang terlontar. Yang ada hanya sepenggal kalimat menyakitkan dan terdengar begitu menyayat hatinya. Ia lelah bersabar, kadang hatinya merasa begitu lelah untuk menahan setiap goresan luka yang tak sengaja ia torehkan.

Tak jarang air mata turun membasahi wajahnya disetiap pertengkaran mereka, pria itu telah merubahnya menjadi gadis yang begitu lemah. Sebelum ini ia bahkan tak pernah menangis untuk satu hal sepele seperti pergi bersama orang lain. Namun semenjak bersatus menjadi kekasihnya, entah kenapa air mata itu selalu berderai tiada henti.

Kadang ia berfikir untuk menghentikan semua ini, ia pernah berusaha melakukan hal itu namun lagi-lagi hatinya tak bisa menerima. Meski kecemburuannya begitu menyiksa namun terabaikan olehnya jauh lebih sakit dari segala macam siksaan didunia. Ia tak akan bisa berpaling darinya, sesering apapun pertengkaran mereka cinta itu hanya untuk satu orang dan rindu itu juga selalu ditujukan padanya.

Ya, semua itu ia tujukan pada satu orang yang kini tengah memeluk erat tubuhnya dari belakang. Menghantarkan satu kehangatan saat terpaan angin malam benar-benar mengusik mereka.

"Maaf untuk kemarahanku tadi." Yoongi menggumam sambil membenamkan wajahnya dilekukan leher Hyejin. Helaan nafasnya terdengar begitu berat hingga membuat gadis itu ikut menghela nafas sambil mengusap lembut rambut pria itu dari samping.

"Kau tak perlu mencemburuiku lagi, aku sangat mencintaimu." Ujarnya lagi dengan suara lirih yang terdengar begitu lelah. Yoongi mengangkat kepalanya dari lekukan itu kemudian memilih untuk mempererat dekapannya. Tatapannya tertuju ke depan, tepatnya ke arah hamparan rumput yang begitu luas dan gemerlap cahaya lampu malam kota Seoul.

"Aku hanya tidak ingin kau kembali mengabaikanku seperti tadi. Rasanya begitu sakit saat melihat kau tertawa bersama perempuan itu." Yoongi bisa merasakan raut kesedihan Hyejin dalam ekspresinya. Satu sisi dalam dirinya begitu menyesal saat Hyejin mengatakan hal tersebut. Ya, ia tahu dan sangat sadar kalau sudah menyakiti Hyejin.

Kecemburuan gadis itu terpicu karena dirinya sendiri yang dengan bodohnya bersikap seperti itu bahkan di depan Hyejin langsung.

"Aku tahu sikapku selama ini terlalu berlebihan, percayalah saat kau memutuskan untuk terus bertahan denganku saat itu juga aku akan tetap setia bersamamu. Tapi saat melihatmu tertawa bersama orang lain entah kenapa satu sisi dalam diriku memberontak. Kau boleh menganggapku possessive tapi itu karna aku tidak ingin kehilanganmu."

Pergolakan hati Hyejin benar-benar terasa begitu dahsyat malam itu. Setelah sore tadi mereka bertengkar habis-habisan membuatnya begitu kalap. Cemburu itu menguasainya hingga Hyejin tanpa sadar mengucapkan kalimat yang seharusnya tidak pernah ia ucapkan.

Yoongi melepaskan pelukannya dan menuntun Hyejin untuk membalikan badan hingga sekarang mereka berdiri berhadapan. Pinggang gadis itu bersandar pada pembatas balkon sementara matanya terus menatap kearah manik gelap milik Hyejin.

"Aku tahu kesalahanku yang membuatmu menjadi seperti ini. Tapi itu hanya karena aku yang terlalu terbawa suasana. Tapi asal kau tahu perasaanku sekarang semuanya hanya untukmu, dan kau juga harus bisa mengontrol emosimu. Meskipun aku tak akan pernah melepaskan cintamu tapi kuharap kita tidak akan pernah mengatakan hal seperti yang kau katakan tadi. Kau tahu maksudku, kan?"

Hyejin mengangguk. Pria di depannya itu menghela nafas sambil menunduk dalam. "Ya, maaf untuk sikapku yang tadi. Kau tidak akan meninggalkanku kan?" Kedua manik mata gelap itu langsung menatap Hyejin dengan intens.

Ada sorot mata takut, sedih dan berjuta pergolakan emosi dari sorot mata pria itu. Membuat Hyejin merasa bersalah sekaligus luluh. Dominasi tatapan penuh cintanya benar-benar membuat Hyejin semakin terpesona dalam lautan cinta yang telah ia buat.

"Hm, iya. Sesulit apapun hubungan kita nanti, aku akan tetap mencoba bertahan."

Mendengar itu membuat Yoongi senang bersamaan dengan lega. Pria itu tersenyum simpul. "Just believe I'm yours."

Yoongi mulai bergerak mendekat sambil meletakkan tangannya ke pinggang Hyejin. Tatapan mereka masih saling bertemu hingga akhirnya Yoongi menundukan tubuhnya dan sedikit menarik tengkuk Hyejin agar mendekat kearahnya.

Saat itu juga bibir mereka bertemu. Dalam sebuah pangutan yang begitu lembut Yoongi berusaha menyalurkan ketenangan dan membuktikan pada Hyejin bahwa ia sangat mencintai gadis itu.

 Dalam sebuah pangutan yang begitu lembut Yoongi berusaha menyalurkan ketenangan dan membuktikan pada Hyejin bahwa ia sangat mencintai gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now