04 ㅡ A Message

1.2K 182 10
                                    

JEDER!

Hyejin dan Jaeyoung sama-sama menjolak kaget saat suara petir yang begitu memekakan telinga terdengar. Dengan cepat Hyejin bangkit dari tidurnya, matanya menatap nanar jendela kamar yang sedikit terbuka dan ia bisa melihat langit di luar berubah menjadi gelap disertai rintikan hujan dan angin yang berhembus cukup kencang.

Lagi-lagi suara petir kembali terdengar. Petir itu terasa seperti sebuah pertanda yang membuat hati Hyejin semakin tidak tenang. Gadis itu bergerak menuju jendela kamarnya sambil menggigit bibir bawahnya. Hujan mulai turun dengan lebat hingga rasa khawatir itu semakin menjadi-jadi.

Bagaimana jika hujan meghalangi jalannya? bagaimana jika hujan membuat jalanan licin? Bagaimana jika hujan membuat pandangan Yoongi buyar? Tidak! Hyejin menggelengkan kepala, ia tidak boleh berfikiran semengerikan itu. Tidak.

Gadis itu kembali meraih ponselnya dan mengirimkan pesan lagi kepada Yoongi.

Baiklah aku harap kau segera menghubungiku, aku benar-benar menghawatirakmu, Yoon. Aku ingin tahu bagaimana kabarmu seharian ini, apa kau baik-baik saja? Apa kau memikiranku juga? Ya Tuhan kau menghacukan moodku seharian ini, Min Yoongi! Balas pesanku kali ini agar hatiku tidak semakin kacau karena terus mengharapka kabar darimu.

Pesan itu terkirim sebagai luapan perasaan putus asanya. Ketakutan dan kekhawatirannya mulai menjadi-jadi saat hujan dengan lebat turun membasahi Seoul dan sekitarnya. Hyejin masih saja takut jika Yoongi masih berada di studio dan hujan akan merintangi jalannya untuk pulang.

Jaeyoung yang berdiri di belakang tubuh gadis itu mulai merasa iba melihat wajah Hyejin yang berubah murung. Meski sejak tadi gadis itu membuatnya kesal tapi tetap saja Jaeyoung menyayangi gadis itu seperti ia menyayangi adiknya sendiri, dan ia tahu bagaimana sifat Hyejin.

"Tenanglah, Yoongi pasti baik-baik saja." Jaeyoung mengarahkan Hyejin untuk duduk di tepi ranjang, gadis itu hanya menurut tanpa menjawab. Kepalanya tertunduk kebawah menatap layar ponselnya yang padam. Hatinya terus berdoa semoga Tuhan selalu melindungi Yoongi.

"Aku sarankan sekali lagi, coba hubungi dia." Seru Jaeyoung pelan.

Hyejin masih diam sementara tangannya mula bergerak gelisah menyentuh layar ponselnya dan baru saja Hyejin berniat membuka kunci touchscreennya, layar ponsel itu sudah terlebih dahulu menyala dan sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Gadis itu terlalu lelah berharap, tapi dengan eggan Hyejin membuka pesan itu.

Maaf sayang, aku lupa membawa ponsel dan seharian menangani proyek di studio. Aku baru saja sampai di apartemen, maaf membuatmu khawatir.

Senyum itu seketika terbit di wajah Choi Hyejin. Lega bercampur haru menyelimuti hatinya. Ya Tuhan setelah seharian ia mati-matian menahan kesal dan khawatir akhirnya semua perasaan takut itu menguap setelah ia mendapatkan sebuah pesan singkat dari Yoongi. Ingin rasanya ia menangis dan menjambak rambut pria itu, ia ingin berlari dan berhampur kedalam pelukannya.

Apa Yoongi tidak tahu seharian ini ia dibuat uring-uringan hanya karena pria itu tidak membalas pesannya?

Hujan turun dengan deras membasahi seluruh kawasan Kota Seoul. Yoongi pulang mamasuki apartemennya dengan wajah lelah. Hoodie yang tadi pagi ia kenakan sudah tak terpasang lagi di tubuhnya, baju yang dipakainya juga terlihat sedikit berantakan dengan percikan air yang membasahi bagian bahu. Rambutnya yang berwana brown gelap sedikit basah karena guyuran hujan.

Tanpa memikirkan banyak hal Yoongi segera melangkahkan kakinya menuju kamar. Seharian ini ia merasa kurang enak badan tapi pekerjaannya membuat dirinya harus pulang hingga larut malam seperti ini. Telebih tadi pagi ia lupa membawa ponselnya hingga seharian ini tenaganya benar-benar terkuras habis karena tidak bisa mendengar suara Hyejin.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now