23 ㅡ Mine

859 127 15
                                    


"Kerjakan seperti ini."

Choi Hyejin mulai mengerucutkan bibir sambil menghela nafas kesal. Sudah hampir satu jam gadis itu terkurung di perpustakaan ini bersama Yoongi yang berubah menjadi dosen killer menyebalkan.

Hari ini Hyejin memang meminta Yoongi untuk menemaninya mengerjakan tugas di perpustakaan kota, karena beberapa hari lalu mereka gagal belajar bersama. Kebetulan pria itu sedang tidak sibuk sekarang dan menyempatkan diri datang kemari.

Tapi entah kenapa semua itu terasa seperti menceburkan diri ke lubang neraka. Yoongi memang datang, pria itu juga membantunya, hanya saja ia membantu sambil mengawasi setiap gerak-geriknya. Sesekali pria itu akan meneliti hasil pekerjaannya dan mengomelinya jika itu salah.

Sungguh, Hyejin lebih memilih dimarahi oleh dosen Statistiknya daripada mendapat omelan dari Yoongi.

Setidaknya dosen itu hanya akan mengomel, berbeda dengan Yoongi yang akan memukul kepalanya dengan penggaris ataupun kamus tebal diatas meja.

"Huh aku tidak bisa Yoon." Keluh Hyejin sambil menyingkirkan laptop dihadapannya.

Gadis itu menempatkan kedua lengannya diatas meja sambil membenamkan wajahnya disana. Hah rasanya ia ingin keluar dan menghirup udara segara dari pada berlama-lama dengan Yoongi dalam keadaan mengenaskan seperti diri.

Disebelahnya Hyejin bisa mendengar suara decakan sebal yang begitu kencang, gadis itu tak mempedulikan apapun yang akan dikatakan Yoongi. Kepalanya sudah terasa pening dan ia sudah kepalang bosan mengerjakan tugas tersebut.

"Ini masih salah." Seru Yoongi sambil menunjukan layar laptop itu kearah Hyejin. Gadis itu menghela nafas sambil memiringkan kepala menatap kearah layar ponselnya.

Kepalanya masih sepenuhnya bersandar pada kedua tangan yang ia tekukan diatas meja, sementara Yoongi yang ada di sampingnya masih saja memasang wajah tegas. Seolah Hyejin adalah muridnya.

"Harusnya kau membuat laporan sesuai dengan rumusan masalah yang sudah kau tulis. Kau lihat bagian ini?" Yoongi menunjuk pada bagian bab kedua dalam tugas laporannya. Tatapannya terlihat begitu tajam, serius dan tidak main-main.

"Bagian ini sangat konyol. Kau tidak bisa menulis laporan semacam ini, kau ini mahasiswa bukan lagi bocah sekolah. Laporan semacam ini hanya akan di buang oleh Dosenmu. Jadi lebih baik kau hapus bagian ini dan ganti sesuai dengan rumusan masalah yang sudah aku tuliskan."

Apa?

Hyejin langsung membelalakan mata, bahkan gadis itu langsung bangkit saat melihat Yoongi yang dengan begitu kejam langsung menghapus bagaian ketiga laporannya. Bagian itu berisi sekitar tujuh lembar yang sudah diketik rapih dan siap cetak.

"Kau gila? Halaman itu sudah aku ketik semalaman penuh, lihat saja lembaranya!" Protes Hyejin sambil menarik laptopnya.

Gadis itu mendesah gusar saat tombol undo tak berfungsi sama sekali karena Yoongi menghapus semua itu tanpa blok yang membuatnya akan permanen terhapus.

Rasanya ingin menangis saja. Hyejin mendesah pasrah sambil menahan kedua matanya yang mulai memanas. Sebenarnya apa yang difikirkan pria itu? Kenapa dia menyebalkan sekali hari ini.

"Laporanmu ini benar-benar kacau! Bagaimana kau akan lulus jika menulis laporan semengerikan ini?"

Lagi-lagi Yoongi meninggikan suaranya, membuat Hyejin yang masih duduk disampingnya hanya bisa merunduk ngeri. Ia tak tahu bahwa Yoongi bisa menjadi setegas dan semengarikan ini. Bibir gadis itu bahkan terasa begitu kelu untuk sekedar menjawab pertanyaan Yoongi.

"Bagaimana jika laporan ini dibuang? Kau mau mengulang? Lebih baik mengulang sekarang dari pada mengulang setelah mendapat penolakan dari dosen itu."

Something Sweet • MYGΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα