16 ㅡ Sick

1K 145 4
                                    


"Hye? Kau baik-baik saja?" Seru Yoongi begitu panik.

Namun eskpresi Hyejin sudah menjawab semuanya. Gadis itu masih meringis karena tangannya terasa kram dan nyeri, membuat Hyejin tanpa sadar merintih dan tidak menghiraukan pertanyaan Yoongi.

"Sakit Yoon.." Gumam Hyejin yang masih saja meringis menahan nyeri.

Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya hingga membuat Yoongi semakin tidak tega. Tangan pria itu tergerak untuk mengusap peluh yang mendadak keluar dari kening Hyejin.

"Ya Tuhan, kita harus segera ke dokter sekarang." Yoongi berseru sambil berusaha membantu Hyejin bangkit namun gadis itu justru menggeleng meski wajahnya jelas-jelas tengah meringis menahan sakit.

"Aku tidak mau." Bantah Hyejin sambil menggelangkan kepalanya dan melepaskan tangan Yoongi yang ada di bahunya. Ia masih ingin disini, sungguh.

"Jangan keras kepala Hye! Kau sedang sakit!" Yoongi geram hingga tanpa sadar membentak Hyejin hingga gadis itu tersentak kaget. Air mata yang semula menggenang dipelupuk matanya kini jatuh hingga menimbulkan isakan-isakan kecil.

"Ya Tuhan, jangan menangis sayang," Yoongi bergerak mendekat kemudian mengusap pelan air mata yang masih mengalir membasahi wajah cantik gadis kesayangannya. Hyejin terisak dan masih enggan menatap Yoongi.

"Kita kedokter sekarang ya?" Bujuk Yoongi berusaha selembut mungkin. Tapi Hyejin masih bersikeras, gadis itu menggeleng sambil menatap kearah Yoongi.

"Aku masih ingin disini, Yoon."

"Choi Hyejin!"

"Jangan membentakku!" Hyejin berseru dengan suara bergetar. Ia benci jika ada seseorang yang membentak atau berteriak kearahnya. Ia tidak suka dengan hal itu. Air matanya kembali mengalir diriringi ringisan karena tangannya semakin terasa nyeri.

Yoongi mengusap kasar wajahnya kemudian bergerak mendekat. Pria itu kembali mengusap air mata Hyejin, menangkup kedua pipi gadis itu sebelum akhirnya mendaratkan kecupan singkat dikeningnya.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakumu. Aku hanya tidak tega melihatmu kesakitan. Kumohon dengarkan aku sekali saja, kita kedokter sekarang. Setelah itu kau boleh meminta apapun, aku janji akan mengabulkannya."

Hyejin menyikap kasar air matanya dengan tangan sebelah kirinya. Ia tidak ingin apapun yang ia inginkan hanya disini. Ia ingin disini hingga matahari benar-benar tenggelam. "Aku masih ingin disini, aku hanya ingin melihat sunset Yoon."

Yoongi akhirnya menghela nafas pasrat, pria itu mengalah untuk membujuk Hyejin. Baiklah jika itu keiginan gadis ini. "Baiklah, kemarikan tanganmu."

Tanpa mengatakan apapun Hyejin menggerakan tangannya kearah Yoongi. Sesekali gadis itu meringis dan tanpa sadar air matanya jatuh saat nyeri itu kembali menjalar keseluruh tubuhnya. Terlebih dibagian sikunya.

"Yoon sakit.." Rengek Hyejin saat Yoongi mulai meyentuh telapak tangannya yang terlihat dari ujung gips.

Pria itu menoleh kearahnya kemudian menatapnya dengan tajam. "Jangan merengek jika tidak mau pergi ke dokter." Ketus Yoongi yang kini kembali fokus pada tangan Hyejin.

Gadis itu patuh ia segera membungkam bibirnya dan memilih untuk menggigit bibir bawahnya menahan nyeri yang masih saja menjalar di tangan dan tubuhnya. Rasanya ia ingin berteriak tapi itu sangat tidak mungkin.

"Masih sakit?" Tanya Yoongi sambil menoleh kearah Hyejin. Gadis itu mengangguk, rasanya memang masih sangat sakit tapi perlahan nyeri itu berangsur membaik.

"Rileks kan tanganmu, jangan menggenggem terlalu kuat, itu hanya akan membuat semakin nyeri."

Hyejin menuruti apa kata Yoongi. Gadis itu sedikit merileks kan tangannya dan berangsur rasa sakit itu mengilang, meski tidak sepenuhnya tapi kali ini lebih baik dari pada tadi. Yoongi masih memijit pelan bagian telapak tangannya, raut wajahnya yang terlihat fokus membuat Hyejin tanpa sadar terspesona.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now