11 ㅡ Don't Want

1.1K 163 6
                                    

Hyejin merengut dengan wajah memerah menahan kesal kearah Yoongi. Hari ini mereka berencana pergi ke pantai namun mendadak acara itu harus dibatalkan karena Yoongi harus pulang kerumah keluarga besarnya.

"Tidak mau!" Hyejin memekik sambil menggeleng kuat. Mendadak saja kedua matanya memanas, hingga Hyejin yakin bahwa ia akan segera menangis detik itu juga.

"Kenapa?" Tanya Yoongi bingung.

Mereka hanya akan pergi kerumah besarnya, tapi entah kenapa Hyejin mendadak histeris dan terlihat begitu kesal kepadanya. Apa karena mereka tidak jadi ke pantai?

Hyejin benar-benar gemas dengan Yoongi. Sampai kapan pria itu akan sadar bahwa ia tidak ingin pergi kerumah keluarga besarnya karena ia benar-benar tidak memiliki mental untuk berada didapur keluarga Min.

"Kau gila? Ibumu pasti akan menyuruhku memasak. Demi apapun Yoon, aku tidak bisa memasak."

Yoongi menghela nafas mendengar alasan Hyejin. Baiklah, ia tahu bahwa kekasihnya ini memang sangat payah dalam hal memasak, ia juga tahu ketakutannya kali ini karena dulu ia pernah membuat dapur keluarganya berantakan hanya karena salah memasukan bahan makanan.

"Eomma tidak akan memintamu untuk memasak. Percayalah."

"Tidak mau, tidak mau!" Hyejin menggeleng histeris sambil memukul pelan lengan Yoongi.

Sungguh ingin rasanya ia pergi ditelan bumi daripada harus masuk ke dapur keluarga Min. Belum lagi bertemu dengan Min Ahra yang akan menghujatnya habis-habisan.

"Jika eomma memintamu untuk memasak maka aku yang akan menolaknya, tenanglah."

Kali ini pukulan brutal Hyejin terhenti dan gadis itu menatap Yoongi dengan mata menyipit tajam.

"Kau janji tidak akan kemana-mana?" Serunya sambil mengacungkan jari telunjuknya kearah Yoongi.

Pria itu tersenyum kemudian mendorong jari itu agar menjauh dari hadapannya. "Aku janji, sayang."

Baiklah Hyejin pegang janji Yoongi. Akhirnya mobil hitam yang di tumpangi mereka itu mulai bergerak menembus keramaian jalanan Seoul. Sepanjang perjalanan Hyejin tak henti-hentinya menghela nafas berat, seolah keputusan yang diambilnya adalah sebuah kesalahan yang benar-benar fatal.

Sekitar lima belas menit akhirnya mereka tiba dikediaman keluarga Min. Beberapa pelayan yang ada di rumah besar itu langsung menyambut kedatangan mereka dengan ramah. Begitu juga dengan Ayah dan Ibu Min. Mereka berdua nampak begitu senang dengan kedatangan Hyejin juga Yoongi.

"Bagaimana kabarmu sayang?" Ibu Min berseru sambil memeluk tubuh Hyejin dengan begitu lembut. Wanita paruh baya itu terus mengumbar senyum saat bercipika-cipiki dengan kekasih putra bungsunya.

"Baik, Bu." balas Hyejin dengan senyum ringan.

Sebenarnya Hyejin sangat menyukai sikap ibu Yoongi yang terlampau baik padanya, hanya saja jika sudah menyangkut masalah dapur wanita itu bisa berubah menjadi menakutkan.

"Yoongi tidak nakal kan?" Tanya Ibu Min jahil. Wanita itu bahkan dengan terang-terangan melirik kearah putranya yang tengah duduk nyaman diatas sofa.

"Dia selalu memarahiku, Bu." Adu Hyejin sambil memeluk ringan lengan Ibu Min. Yoongi mendecak melihatnya, pria itu tengah duduk diatas sofa sambil memainkan ponselnya.

"Ck! Dasar tukang mengadu."

Hyejin tak merespon, gadis itu terang-terangan mengejeknya dengan menjulurkan lidah kearah Yoongi. Jika saja sekarang mereka tidak sedang berada di rumah keluarga besar Min, mungkin sekarang gadis itu akan berteriak karena Yoongi tidak segan-segan untuk menarik lidah gadis itu. Menarik dengan caranya sendiri tentunya.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now