24 ㅡ Warmer

765 120 16
                                    


"Apa kau sudah gila? Kau bisa mati kedinginan disini!"

Min Yoongi memekik dengan suara keras saat mendapati Hyejin yang sudah berdiri di depan halaman rumahnya hanya dengan mengenakan kaos dan celana jeans. Gadis itu benar-benar cari mati dengan tidak mengenakan mantel atau apapun yang bisa menghangatkan tubuhnya.

"Aku akan tetap disini sebelum kau memaafkanku." jawab Hyejin keras kepala.

Gadis itu masih tetap pada pendiriannya, berdiri disana sambil menantang udara dingin yang mulai menusuk tulangnya. Kedua tangan gadis itu bahkan sudah mulai terasa kaku akibat dinginya udara malam itu.

"Aku sudah memaafkanmu. Sekarang ayo masuk." Yoongi mulai meraih tangan Hyejin agar gadis itu segera menjauh dari halaman rumahnya. Ia tidak ingin melihat gadisnya mati kedinginan ataupun terserang *hipotermia gara-gara aksi nekatnya yang benar-benar membuat Yoongi mengerang kesal.

(* Penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya. Penyebab yang paling umum adalah berada di lingkungan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.)

Namun Hyejin justru melepaskan genggaman Yoongi dan tetap bersikeras untuk berdiri disana. "Tidak, kau belum memaafkanku."

"Terserah apa katamu,"

"Aku memang pergi bersama Jungkook tapi sungguh aku tidak melakukan apapun. Aku hanya mengantarnya pergi kerumah Nomi Ahjumma karena dia adalah pemiliki toko bunga langganan ibuku."

Hyejin sadar kesalahannya adalah pergi bersama Jeon Jungkook tanpa sepengetahuan pria itu. Ya, Jungkook sebenarnya adalah salah satu sahabat Yoongi yang pernah memiliki rasa kepada Hyejin setahun yang lalu. Hyejin tahu ia memang tak seharusnya menerima ajakan Jungkook untuk mencari toko bunga terbaik di musim dingin seperti sekarang.

Hanya saja ia tidak tega melihat raut memelas Jungkook, terlebih saat tahu apa tujuan Jungkook mencari toko bunga tersebut.

"Jungkook berniat memberikan bunga itu pada seorang gadis, namanya Jung Haena. Ah, kau tau Haena kan? Temanku yang pernah kukenalkan saat kau berada di Beijing, dia juga sudah lama menyukai Jungkook." Jelas Hyejin dengan suara yang sudah semakin menggigil. Bibirnya bahkan bergetar dan kedua kakinya sudah terasa begitu kaku.

"Aku dan Jungkook hanya berteman, kami tidak mungkin–"

Dan kata-kata itu akhirnya terpotong saat Yoongi dengan tiba-tiba mendaratkan bibirnya di permukaan bibir gadis itu. Hyejin langsung merasakan tubuhnya menghangat saat bibir Yoongi bergerak menghisap bibir atas dan bawahnya secara bersamaan. Gerakan bibir yang terlampau lembut itu membuat Hyejin melayang hingga tanpa sadar ia telah mencengkram erat mantel yang Yoongi kenakan.

Yoongi melepaskan ciumannya saat dirasa keduanya telah sama-sama membutuhkan oksigen. Keduanya terengah, sementara Hyejin masih memejamkan mata dengan semburat merah yang mulai menghiasi pipi pucatnya.

"Berhenti mengoceh, kau sudah membeku." Seru Yoongi sambil menangkup kedua pipi Hyejin dengan kedua telapan tangannya.

Rasa hangat seketika menjalar keseluruh tubuhnya. Hyejin memejamkan mata sekilas kemudian mendongakkan kepala hingga tatapan mereka sama-sama bertemu.

"Kau sudah memaafkanku?" Tanyannya dengan suara lirih yang terdengar begitu serak.

Yoongi mengusap kedua pipi gadis itu kemudian mendaratkan kecupan singkat di keningnya. "Kau tidak melakukan kesalahan apapun." Balasnya selembut mungkin.

Yoongi berusaha menerangkan bahwa ia sangat mencintai Hyejin, ia sudah memafkan gadis itu sebelum ia meminta maaf dengan cara sekonyol ini. Ia hanya tidak bisa melihat kedekatan gadis itu bersama Jungkook.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now