O.1 - Sekelas

3.8K 386 42
                                    

Pemuda itu menuruni anak tangga rumahnya dengan tergesa-gesa sambil menyelempangkan tas ke punggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda itu menuruni anak tangga rumahnya dengan tergesa-gesa sambil menyelempangkan tas ke punggung . Seragamnya berantakan sepaket dengan rambutnya yang dibiarkan tanpa disisir.

"Jaemin berangkat ma!" pamit Jaemin pada sang mama tanpa bertatap wajah.

"Na Jaemin! Sarapan dulu!" sahut mamanya membuat Jaemin yang sedang mencari kunci motor menoleh.

"Nanti aja di sekolah waktu istirahat ma, Jaem udah telat nih," katanya sambil kembali mencari kunci dengan membuka tiap laci.

Wanita paruh baya itu mendesah kasar. "Kamu cari kunci motor? Ini ada di mama," ujar mama Na menunjukkan kunci yang menggantung di tangannya.

Pemuda itu menghampiri mamanya gusar. Mengangkat satu telapak tangan meminta.

"Nih. Jaemin yang ngasih sendiri kemarin ke mama, Jaem yang lupa," mama Na memberikan kunci itu pada Jaemin.

"Hehe, kalo buru-buru kan Jaemin emang sering lupa," kekeh Jaemin menggaruk tengkuknya. Tapi kemudian bukannya bersegera, pemuda itu justru masih diam dengan telapak tangan tetap terbuka seperti minta sesuatu.

Mama Na menyernyit polos, "apa?"

"Uang jajan, hehe," kekehnya lagi membuat sang mama berdecak.

"Dasar kamu, urusan jajan mah gak lupa ya?" cibir mama Na memberi Jaemin selembar uang berwarna hijau dan selembar lagi berwarna ungu.

"Dah, Jaemin berangkat dulu," pamitnya lagi tapi kali ini tanpa lupa mencium tangan mama kesayangannya itu.

"Iya hati-hati," jawab sang mama ramah. Namun setelah beberapa langkah anak tunggalnya itu berlalu beliau kembali menegur, "Jaemin, masukin seragamnya."

"Iya ma, nanti aja di sekolah," jawab Jaemin tanpa menoleh sambil menyambat helm yang ditaruh di lantai.

"Jaemin, kok gak nyisir?" tanya mamanya sekali lagi. Ya bagaimana lagi, namanya seorang ibu pasti akan mencereweti anaknya karena itu bukti kasih sayang dan kepeduliannya. Seorang ibu pasti tidak ingin anaknya punya penampilan macam preman jalanan, apalagi untuk pergi ke sekolah.

"Iya maaa iyaaa. Nanti Jaemin sisiran di sekolah, ntar suka hancur lagi kalau pake helm," sahut Jaemin menaiki motor yang terparkir di teras rumah namun sosok mamanya itu masih dapat terlihat.

"Jaemin berangkat, assalamualaikum." ia mengenakan helmnya dan berdadah pada sang mama.

Mama Na hanya mampu menggeleng-geleng kecil mendapati kelakuan anaknya itu.

"Waalaikumsalam," jawab sang mama sebelum motor hitam itu menghilang tanpa jejak dari halaman rumah.

* * *

Ini hari pertama Jaemin resmi menjadi siswa kelas 11. Tapi pemuda itu biasa saja. Yang penting masih bisa mabar dengan teman, naik kelas, membuat mamanya senang itu sudah lebih dari cukup baginya.

Hello, Minju! || Jaeminju ✔Where stories live. Discover now