Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lagian gue juga sukanya sama orang lain."
Yujin mendelik. Dirinya yang hendak mengejar Minju malah menguping percakapan gadis itu dengan Jaemin dari sana.
Yujin tidak jadi menyusuli Minju ke sana, justru gadis itu berbalik ke kelas dengan heboh.
"JUN INJUN JUNNN!!" Yujin mencari nama yang disebut tapi terdengar ketiap sudut kelas dengan lantang.
"BRISIK JINN!" timpal Jihoon yang sibuk bermain game dengan Jisung dan Woojin.
Tapi Yujin tak menggubrisnya, "MANE HE INJUN LU DIMANE?!"
"APAAN NANYAIN AING?" sahut Renjun yang ada di pojok belakang bersama yang lain.
Yujin bersegera mendekati sumber suara. "Jun, kan lo deket sama si Jaemin ya?" tanyanya cepat.
"Kenapa emang?" tanya balik Renjun.
"Dia demen si Minju apa ya?" tanya polos Yujin, bahkan disana bukan hanya ada Renjun.
"Apaansih anjir, masa sih. Baru kenal juga dia," jawab Renjun seadanya.
Yujin mengerjap-ngerjap. "Ih ih dengerin gue dulu. Kayaknya di luar tadi Jaemin abis nembak Minju deh."
"HA??!" betapa terkejutnya mereka yang mendengar ucapan abal-abal Yujin. Renjun sampai terbelalak dengan mulut terbuka tak menyangka.
"Tapi udah gitu ditolak sama Minjunya."
"HAHH??!" kata mereka kompak lebih keras makin tidak percaya. Bagaimana bisa si manis, tampan nan menawan macam Jaemin ditolak Minju. Heyy ayolah.
"Ck. Apasih ah lebay. Ha hi ha," cibir Yujin berdecak.
"Bukan lebe goblo. Ya kali ah Jin, boong ya lu?" kata Jaehwan menuduh.
"Ehh, gak percaya lu Wan? Orang gue yang denger sendiri tadi, huh," jawab Yujin pede.
"Alah. Denger kapan? Masa tadi baru aja si Jaem bilang sama gue kagak gebet itu si Minju. Masa tiba-tiba nembak sih ah. Jau servernya nyai," bela Haechan mengukuhkan fakta.
"Ck. Tau ah, gak ada yang percaya gue," rancau Yujin melipat tangan di dada dan hendak menjauh.
"Heh Jin abdul," tegur Renjun membuat Yujin cepat membalikkan badan.
"MASA DIPANGGILNYA JIN ABDUL HEH IH," protes gadis itu menyebut salah satu nama jin yang sedang sering dibicarakan. "Kalo beneran dateng gimana ha?!"
"Yakan datenginnya elu," jawab Renjun polos dibalas dengusan Yujin.
"Dahlah, males emang ladenin baut pintu mah. Apaan dah? Gosah banyak bacot," gas Yujin mendongakkan dagunya sedikit, songong.
