Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Saya Miss!" seru Jaemin lantang.
Minju tersentak kemudian mendelik. Perhatian yang awalnya tertuju padanya teralihkan pada sumber suara di sebrang.
Renjun saja sampai cengo mendapati tingkah bodoh Jaemin.
"Oh iya Jaemin? Kamu mau mengajukan diri?" tanya Miss Soyou merekah seketika.
"Eh, bukan Miss. Maksudnya saya mau mencalonkan kandidat," jawab Jaemin cengengesan direspon dengusan kecewa murid yang lain merasa diberi harapan kosong.
"Aah, iya silakan Na Jaemin," kata Miss Soyou ramah.
Jaemin merapatkan bibir beberapa detik sebari mengetuk-ngetuk ujung sepatunya pada lantai. "Eum, saya ingin mencalonkan Mark Lee, Miss!" serunya sekali lagi membuat pemilik nama yang disebut langsung jadi sorotan berikutnya.
Minju menghela lega. Sepertinya kali ini ia harus berterimakasih pada Jaemin. Alasan pertama karena pemuda itu menyelamatkan Minju dari situasi yang menjerat ini, dan juga... entah mengapa pilihan Jaemin mewakili suara Minju. Apa Jaemin sepeka itu sampai mampu menerima telepati Minju?
Miss Soyou memangut-mangut semangat. Kemudian kembali bertanya Minju, "Minju, kalau kamu bagaimana?"
Minju melirik pada Jaemin yang masih posisi berdiri di bangku sebrang. Gadis itu menarik senyum membuat Jaemin langsung mengalihkan pandangan, salah tingkah. Namun setelah itu ia menjawab, "Saya juga mencalonkan Mark Lee, Miss," katanya penuh harapan.
Mark yang merasa namanya disebut dua kali mulai memejamkan mata seolah sedang bicara pada diri, mengukuhkan tekad.
Miss Soyou makin merekah dan bersemangat. "Silakan duduk dulu, Jaemin, Minju," ujarnya hingga Jaemin maupun Minju terduduk. "Bagaimana? Ada lagi yang mau mencalonkan?"lanjut Miss Soyou.
Hening beberapa detik namun setelah itu Jaehwan mengacungkan tangannya ke udara. "Saya Miss, Saya!!!" serunya lantang dengan suara cempreng khasnya membuat seisi kelas terkekeh.
Miss Soyou tersenyum, "Iya apa nih Jaehwan mau nyalonin diri apa orang lain?"
"Gak mungkin Wawan nyalonin diri, Miss! Yang ada ntar kelasnya jadi tempat karoke," celetuk Ong dan ikut disoraki yang lain setuju.
Jaehwan yang sudah berdiri itu melengos. "Belum juga ngomong heh! Pada komentar mulu nitijen," cibir Jaehwan yang merasa dihujat padahal belum melontar apapun.
Miss Soyou tertawa kecil, "iya nih iya, ayo nak Jaehwan mau mencalonkan siapa?"
"Lee Jeno, Miss!" serunya lagi percaya diri.
Jeno yang dikenal irit omong itu mendelik kemudian memicingkan mata pada Jaehwan yang sudah cengengesan dengan wajah tak berdosa.
Miss Soyou yang sedikit terkejut dengan ucapan Jaehwan memasang wajah takjub, mulai percaya bahwa pemilik nama Lee Jeno itu juga mampu memikul amanah ketua kelas.
