1.8 - Cowok Selalu Salah

817 136 20
                                    

"Ck

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Ck. Bilang gitu bilang sama mereka, GUE GAK PACARAN SAMA JAEMIN," ujar Jaemin lantang yang tentu saja membuat Minju mendelik.

Minju melirik sedikit pemuda di sebelahnya yang kini sudah berkaca-kaca. "BILANG CEPET, GUE GAK PAC−"

"IYA! GUE GAK PACARAN SAMA JAEMIN!!" ucapan Jaemin diserobot Minju tak kalah lantang. "Udah puas?!" sambungnya beralih menatap Jaemin.

Situasi seisi kelas terasa menegangkan macam sedang ada pertengkaran rumah tangga. Jaemin jadi tak paham, mengapa gadis itu malah marah padanya? Bukankah Jaemin melakukan hal benar untuk melindungi Minju?

Tanpa berlama-lama lagi Minju langsung keluar kelas, membiarkan teman-temannya membulatkan mata penuh tanda tanya.

"Yahh Wawan sih! PHO nih Wawan!" tunding Ong memecahkan kesunyian.

"Wahh iya nih Wawan ganggu rumah tangga orang," tambah Woojin menyoraki.

"Lah kok jadi Wawan semua yang salah sih?! Gue ngapain sihh?!" protes Jaehwan menghentak-hentak kaki.

Yujin yang sejak tadi menikmati drama tersebut memperhatikan Jaemin yang kini tengah mengusap wajah frustasi. "Jaem, gak akan lo kejar?" tanya Yujin polos hingga Jaemin kembali jadi sorotan.

"Jaem?" tegur Yujin lagi.

Sepertinya otak Jaemin sedang berpikir keras sekarang. Yujin dapat melihatnya. Dan tak lama setelah itu tanpa ragu lagi pemuda itu beranjak meninggalkan kelas.

"JAHH PIWIT PIWIT JAEM GUE DUKUNG LO!!" teriak Renjun menyemangati.

"JAEM BALIK-BALIK HARUS BAIK-BAIK YA!" seru Haechan.

"GAS TERUS JAEM GASSS!!!" tambah Chaewon.

"Wahh gila anjay gue merinding ini," ujar Jisung pada Chenle.

"Akhh mantap emang Jaemin cowok sejati banget udah macam oppa-oppa drakor," sahut Chenle mengacungkan jempol mantap.

"Yaudah, urusan mereka gue yang urus. Sekarang lo pada duduk lagi semua ke bangkunya, duduk!!!" titah Mark membubarkan teman-temannya yang malah jadi ngerumpi itu. "Gak usah banyak bacot, kerjain tugasnya sampe kelar. Oke?" lanjut Mark yang tentu saja disoraki kecewa. "Stt! Kalo engga ngerjain, gue beneran telepon," ancamnya hingga akhirnya disetujui secara paksa.

"Jen, titip anak-anak. Gue susulin Jaemin dulu," tambah Mark pada Jeno hingga pemuda itu mengangguk paham.

* * *

"Ju! Ju!" panggil Jaemin berlarian kecil di koridor. "Ju, lo marah sama gue?" tanya Jaemin tanpa memelankan langkahnya. "Ju, gue gak ngerti kenapa lo kayak gini!" ujar pemuda itu mencekal lengan Minju.

Secara reflek gadis itu membalikkan tubuh. "Apasih?!" geram Minju.

"Lo kenapa? Marah sama gue? Tolong jelasin dulu gue gak ngerti!" ucap Jaemin mengerjap-ngerjap frustasi.

Hello, Minju! || Jaeminju ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat