1.O - Kerkom (2)

932 174 0
                                    

"HAH APA?? JALAN LO BILANG?! TERUS LO NAIK MOTOR GITU HA?! OGAH!!" elak Haechan ngegas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HAH APA?? JALAN LO BILANG?! TERUS LO NAIK MOTOR GITU HA?! OGAH!!" elak Haechan ngegas.

"Lah, ini kan gue yang beliin bahan-bahannya pake motor. Jadi gue sampe, kalian sampe juga. Dimana salahnya? Kelar kan?" tanggap Jaemin enteng dan menganggap simpel.

Haechan menghela kasar. "Salahnya adalah gue iyain kerkom di rumah lo terus sekarang kesananya mesti jalan kaki anjing!" ujar Haechan tak terima.

"Ck. Terus maunya gue anter kalian bulak-balik gituh?" tanya Jaemin datar.

"Yaudah, gue gak mau kerjain!" ucap Haechan tegas dibalas delikkan Jaemin.

"Hush hush hush! Kapan kelarnya ini proyek kalo berantem terus gini heh! Katanya gak punya waktu di hari lain, giliran ada kesempatan malah buang-buang waktu," cibir Chaewon menengahi keduanya.

"Eh itu Chenle udah dateng," kata Minju pelan.

"Nah nah! Le, dah beres piketnya?" tanya Chaewon langsung sewot.

Chenle mengangguk tapi kemudian menggaruk tengkuknya mendapati Jaemin dan Haechan yang sudah saling memunggungi. "Kenapa?" tanyanya pelan pada Minju namun gadis itu menggeleng cepat tak berani menjawab. "Kenapa sih?" alih Chenle bertanya pada Chewon.

"Ini nih gak pada mau ngalah! Dua-duanya nyolot! Yang satu mageran yang satunya lagi ngegampangin," kata Chaewon menyentak-nyentak lelah bicara lagi.

"Apasih, kan tinggal jalan aja," dengus Jaemin masih ngotot.

"Heh! Kalo lo yang disuruh jalan emangnya mau ha?!" kata Haechan nyolot membalikkan badan.

Jaemin kembali menatap lawan bicaranya, "kan udah gue bilang, gue yang beliin bahan-bahan Chan," jelas pemuda itu meyakinkan.

"Ckckck. Udah! Lo beli bahan-bahannya−" decak Chenle pada Jaemin lalu kemudian beralih pada Haechan, "−terus lo pada sama gue pesenin go car! Dah kelar! Jan berantem lagi!" tegasnya sigap memorgoh saku celana mencari benda pipih miliknya.

Haechan yang mendengar itu langsung merekah sempurna, berbalik fakta dengan Jaemin yang kontan tak terima.

Haechan jingkrak-jingkrak kegirangan. "Kenapa baru bilang brou? Lo terbaik pokoknya!" ujarnya memeluk-meluk Chenle sambil jingkrak-jingkrak kecil.

"Hush hush! Ini lagi gue pesen, bisa diem gak lo?!" tegas Chenle memberontak hingga Haechan melepas pelukkannya namun masih kegirangan.

"YAH! Gaadil dong ah kalo gitu!" protes Jaemin kali ini membuat Haechan kembali memicingkan matanya.

"Lo pergi sekarang juga terus beli bahan-bahan, kan kita nunggu mobil. Kita sampe, lo juga sampe. Salahnya dimana ha?" ujar Haechan mendongakkan dagunya songong.

Jaemin jadi menyesal sendiri jika begini jadinya, seolah dirinya yang dijadikan bansur aka bahan suruh disini. Bukankah justru pemuda itu ketuanya?

Hello, Minju! || Jaeminju ✔Where stories live. Discover now