Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"EH?! PACAR?!" kata Jaemin histeris membuat Minju makin belotot dan cepat-cepat membekap mulut cowok itu dengan tangan dan menyeretnya ke dalam kelas.
"Lo gila ya?!" tegas Minju melepas tangannya. Kini sedang tidak ada orang di kelas kecuali keduanya, jadi Minju tidak peduli seberapa lantang suaranya itu.
Jaemin menarik napas dan melepaskannya sambil memejamkan mata. "Bentar nih bentar, gue gak paham situasi ini," ujar Jaemin mengangkat kedua telapak tangan menahan. "Kok lo bisa disini sih? Eh engga-engga, bukan itu. Lo sekolah disini?" tanya Jaemin mengangkat sebelah alis.
"Justru itu pertanyaan gue! Lo sambet aja duluan!" jawab Minju tanpa menurunkan intonasinya.
"Emang sih ya, lo tuh mau di sosmed atau di real sama-sama aja gitu, ngegas," kata Jaemin enteng membuat Minju menatapnya datar.
"Kenapa sih kita gak kenal di sosmed aja? Lo pidah sekolah gih," ujar Minju membuat Jaemin menyipitkan mata.
"Dih, nyuruh-nyuruh gue. Kalo mau ya lo aja yang pindah sono. Eh tapi jangan deng, gue seneng kok satu sekolah sama pacar gue," Jaemin berlagak berlebihan sambil menatap langit-langit karena sudah tahu akan bagaimana ekspresi gadis itu.
"Cih, fakboi yang ngomong mah bacot doang," Minju memutar bola matanya malas.
"Pokoknya disini kita jangan kenal, titik," gadis itu menunjukkan telunjuknya memperingatkan.
"Lo bilang apa tadi? Kita? Eh? Bilang kita kan? Gue baper nih," Jaemin memajukan bibirnya dan dibalas kepalan tangan minju di depan wajahnya.
"Awas aja ya lo kalo bertingkah seolah pacar gue. Gue gali kuburan buat lo!" ancam Minju makin mendekatkan kepalan tangannya.
"Ih gue punya pacar psycho kali yah," eyel Jaemin tak peduli seberapa besar ancaman gadis itu.
"Hah, apa tadi? Minju, lo dah jadian?" tanya Jaehwan polos hendak memasuki kelas tak sengaja mendengar kalimat terakhir percakapan mereka.
Minju menurunkan kepalan tangannya panik. Mata Minju memicing tajam pada Jaemin seolah berkata−beneran mau mati ya lo?−namun kemudian menongol pada Jaehwan yang sedikit tertutupi tubuh tinggi Jaemin.
"Eh, Wan. Kaga bukan, gue gakenal beneran," kata Minju melewati Jaemin yang memunggungi pintu.
"Heh, lo mau kemana? Gue masih banyak pertanyaan," ujar Jaemin berbalik membuat gadis itu menoleh.
"Sorry, gue gak jawab pertanyaanya orang asing," tanggap Minju cepat dan menghampiri Jaehwan.
"Eh? Loh kok? Jaemin? Gak jadi sama mas crush?" tanya Jaehwan menyernyit setelah mendapati wajah pemuda itu.
"Hah, lo kenal?" tanya Minju pelan memunggungi Jaemin yang kini tengah ikut menyernyit.
"Iya kenal, kan sekelas sama gue. Lo gak lihat apa, gue kan masuk kelas ini," bukan, bukan Jaehwan yang menjawab. Tapi Jaemin yang lebih dahulu buka suara membuat Minju menghela sambil memejamkan mata, berusaha tetap tenang ketika mendapati fakta bahwa mereka bukan sekedar satu sekolah saja.
