Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Oy!" seru Minju membuat Renjun menolek-colek lengan Jaemin, ngode. Jaemin yang mulai menyadari itu mendelik kecil.
"Alah mampus malah ketemu," bisik Renjun pada telinga Jaemin.
Pemuda itu hanya berdecak kecil menanggapi Renjun, kemudian mengangkat kedua alis beralih pada Minju yang mulai mendekat.
"Ntar mau ngantin bareng ga?" tanya Minju antusias sebari menarik senyum.
Jaemin diam beberapa detik menggigiti bibir bawahnya. Bahkan tanpa sadar Renjun melakukan hal serupa, ikut gereget.
"Umm Ju, sorry gue ada janji traktir yang lain," jawab Jaemin polos kemudian pergi begitu saja meninggalkan gadis itu begitu saja.
Keduanyapun berbelok menghilang dari ujung koridor. Jaemin langsung menjatuhkan tubuhnya pada Renjun, lemas.
"Wey wey tahan mas baru sekali doang masa lo udah lembek gini," ujar Renjun memperingatkan sebari menggoyang-goyangkan tubuh Jaemin agar kembali berdiri tegak.
"Aduh Junn, hampir aja gue pingsan disana. Anjinglah lo bayangin, tadi itu dia senyum Junnn. Senyum ke guee!!" rengek Jaemin berbalik menggoyang-goyangkan tubuh Renjun.
"Ck, ah. Lo harus lebih kuat lagi. Begimana mau move on ah kalo disenyum aja lo udah meleleh begini," cibir Renjun menyenggol pinggang Jaemin.
Jaemin mendengus. "Yaabisnya gimana lagi, cantik banget sih."
"Sttt, tadi lo tuh udah anjay ngab," sanjung Renjun mengacungkan jempol pada Jaemin mantap. "Tinggal kuatkan ini nih," sambung Renjun memukul-mukul kecil dadanya dengan kepalan tangan.
* * *
Saat ini keadaan kelas sedang tak terkondisikan. Woojin dan Jihoon sedang duelmobile legend mereka, ada juga Renjun, Haechan, Jaemin dan Jaehwan yang main kartu di belakang kelas, juga Chenle dan Jisung yang sedang nobar episode terbaru drama The King, sedangkan hanya para siswi dan beberapa siswa lain yang mengerjakan tugas.
"Woe yang dah kelar kumpulin ke gue cepet!" titah Ong tegas.
"Heh Pakujin! Kenapa keamanannya malah gak becus begini!" bentak Yena menjewer telinga Woojin membuat pemuda gingsul itu meringis.
"Yen Yen Yen plis iyaiya abis ini gue ngerjain," ringis Woojin namun wajahnya tak beralih dari ponsel.
"Gak ada nanti nanti!" tegas Yena semakin mengeraskan jewerannya kemudian merebut ponsel Woojin.
"WAAKHH YEN BALIKIN GA?!!" gas Woojin hendak mengambil ponsel punyanya dari tangan Yena namun nihil.
"Gue balikin ntar abis kelar pelajaran," ujar Yena memperingatkan. "Mana sini punya lo," palak Yena pada Jihoon galak. "Stttt," desis gadis macan itu belotot membuat Jihoon merinding langsung cepat-cepat memberikan ponselnya.
