16. gone (|L.O.V.E|2)

1.9K 178 55
                                    

"sana unnie"panggil tzuyu dengan sekali kali mengelus tangan sana "ne kenapa chewy"ucap sana sambil tersenyum "unnie masih mencintai ku kan?"tanya tzuyu

"Tentu saja, unnie masih mencintai mu. Kamu itu satu satu nya orang yang membuat unnie terus mencintai mu tanpa henti"ucap sana "kenapa pas aku koma unnie tidak meninggalkan ku saja? Dan masih tetap berada di samping ku? Padahal aku sudah menyakiti unnie dan kenapa unnie tidak mencari pengganti"ucap tzuyu dengan kepalanya menunduk

Sana pun memengang dagu tzuyu dan mengangkat kepalanya menjadi melihat wajah nya "unnie tidak punya alasan untuk meninggalkan mu dan untuk mengantikan mu dari hati unnie"ucap sana

"Jika unnie meninggal mu begitu saja di saat kamu sedang berjuang sama saja unnie bodoh. Bagaimana bisa unnie meninggalkan seseorang yang sangat dia cintai itu terbaring lemah di rumah sakit"lanjut sana berhasil membuat tzuyu menetes air mata nya

"Wae-gure? Uljima"ucap sana sambil menghapus air matanya tzuyu "unnie mianhae"ucap tzuyu "kenapa kamu minta maaf dan kenapa wajah mu menjadi pucat?"tanya sana panik dan khawatir melihat perubahan secara tiba tiba dari tzuyu

"Aku sudah tidak bisa bertahan lagi unnie. Ini sangat menyakitkan untuk ku sungguh"ucap tzuyu "kamu kenapa kamu sakit apa?"tanya sana khawatir "mianhae aku tidak tepati janji ku pada unnie. Aku hanya bisa bertahan sementara saja, Mianhae unnie aku akan pergi selama lamanya. Cari lah orang yang baru untuk mengantikan aku dari hati unnie berbahagia lah unnie. Aku mencintai unnie"ucap tzuyu melemah begitu saja dan matanya mulai menutup

"Andwee chewy jangan tinggal kan unnie ku mohon"ucap sana merasa tangan tzuyu sudah mulai dingin seperti mayat segera cepat dia menekan tombol merah menadakan bahwa pasien sedang dalam bahaya

Dalam hitung beberapa detik langsung datang dokter "dokter ku mohon tolong dia"ucap sana sambil menangis "silahkan anda tunggu di luar nona kami sebagai dokter akan berusaha"ucap dokter dan sana pun nurut

Setelah sana keluar semua dokter terus keluar masuk ruangan tzuyu membuat sana terus gelisah takut tzuyu meninggalkan nya begitu bagaimana dia bisa hidup tanpa tzuyu dia masih sangat membutuhkan tzuyu di hidupnya

Dokter pun keluar dari ruang tzuyu bisa sana lihat bahwa dokter tersebut terlihat sedih "gimana keadaan nya dokter?"tanya sana "maafkan kami, kami sudah maksimal mungkin untuk tetap membuatnya kembali tapi dia sudah menyerah maafkan kami"ucap dokter tersebut

"Jangan bercanda dokter!!! Dia tidak mungkin meninggalkan ku begitu saja!"ucap sana memengang jas dokter tersebut dengan tatapan membunuh "itu kenyataan nona maafkan kami, kami gagal menyelamatkan pasien kami"ucap dokter tersebut

Sana pun melepaskan tangannya dari jas putih dokter sebut dan dia pun duduk di kursi sambil mengacak rambut dengan sangat frustasi "tidak mungkin!! Ini semua tidak nyata!! Tidak!!!"teriak sana

Pintu ruangan tzuyu pun terbuka menampakan tubuh tzuyu dengan wajah yang pucat "chewy"panggil sana melemah dia menghampiri tzuyu dan memengang pipi tzuyu "chewy jangan bercanda. Kamu baru saja sadar dari koma mu. Unnie sudah bersyukur kamu sadar dari koma mu yang panjang itu kenapa sekarang malah kamu meninggalkan unnie untuk selama lamanya?"ucap sana dengan air mata terus menerus

"Chewy ku mohon bangun lah. Unnie tidak bisa hidup seperti ini"ucap sana kepalanya sudah mulai berdenyut kencang membuat terus berusaha untuk tetap sadar tapi dia pun pingsan begitu saja

____________

"Andawe chewy kumohon jangan pergi!! Andwee!!"

"Hey sana bangun!! Heyyy bangun!!"

"Andweeee chewy-aa unnie membutuhkan mu"

"Sana!! Bangun!!"

"Chewyy!!"

Sana pun membuka matanya dengan keringat membasahi tubuhnya "apa kau mimpi buruk lagi?"tanya jihyo "huft...mianhae membangun kalian"ucap sana merasa bersalah karna telah membangun pasangan kekasih ini

"Mimpi buruk mu terjadi lagi soal tzuyu?"tanya irene dan sana pun menganguk "aku terus memimpi chewy meninggalkan ku"ucap sana "apa dia meninggal mu dengan cara berbeda beda di mimpi?"tanya jihyo dan sana pun mengangguk

"Seperti kita harus pergi ke dukun untuk bertanya soal ini kenapa sana terus memimpi soal tzuyu sejak tzuyu pertama kali menunjukkan tanda tanda dia akan sembuh"ucap irene membuat kedua orang itu pun mengeleng kepala mereka

"Wae?"tanya irene bingung "kita jangan pergi ke dukun lagi terakhir aku pergi dengan sana dan momo malah kami semua di sembur pakai air dari mulutnya. Dia gak tau saat aku pulang aku harus mandi seluruh banda dengan kembang tujuh rupa supaya tidak kenapa virus gila darinya"cerita jihyo dengan wajah kesel membuat irene menahan tawanya

"Jinjah? Kalian ke dukun untuk tanya soal sana?"tanya irene "ne, itu semua saran dari lisa katanya coba saja ke dukun yang kami pergi itu"ucap sana "hahaha kalian mudah sekali percaya pada nya. Dia itu hanya mengerjai kalian saja, dukun itu adalah dukun tidak bener. Lisa pernah kerjain jennie dan menyuruhnya kesana berahir pulang jennie mengusirnya"ucap irene sambol tertawa

"Aish kenapa momo pabo sekali mudah percaya denganya"ucap jihyo kesel "sudah lah. Aku sarankan kita ke psikolog saja biar tau kenapa sana seperti itu"ucap irene

"Seperti aku tidak ada waktu untuk ke sana aku harus menemui chewy"ucap sana "kan setelah dari sana bisa langsung ke rumah sakit"ucap jihyo "aniya aku tidak bisa nanti aku tidak tenang"ucap sana

"Terus kau masih ingin terus mimpi itu datang kepada mu nona minatozaki?"ucap irene sudah mulai kesel dengan sikap bucin nya sana padahal masih bucinan jihyo di banding sana

"Nanti aku akan usaha untuk pergi"ucap sana "kabari aku kalau kau akan kesana"ucap jihyo dan di angguk oleh sana "sudah berapa lama tzuyu berbaring di tempat tersebut?"tanya irene "entah mungkin sudah satu tahun"ucap sana sambil memikir

Tiba tiba saja telepon jihyo mulai berbunyi "siapa?"tanya irene "nayeon unnie"ucap jihyo "cepat angkat siapa tau ada sesuatu"ucap sana mulai khawatir sebab hari ini nayeon yang menjaga tzuyu di rumah sakit

Jihyo pun langsung mengangkat telepon nya dan menempel kan di telinga nya

"Ada apa unnie menelpon ku malam malam?"

"Hiks..."

"Unnie kenapa menangis ada apa?"

"Cepat datanh lah kesini aku sangat takut"

"Takut kenapa unnie?"

"Banjingan itu disini hiks dan dia membawa pisau"

"mwo?! Baiklah aku akan kesana dengan rene dan sana tahan lah unnie hubungi jeongyeon"

"Cepat lah... Aku takut tzuyu kenapa napa"

Telepon pun di matikan semua nya menatap kearah jihyo penasaran "banjingan itu ada di rumah sakit dia membawa pisau dan nayeon takut dia menyakiti tzuyu"ucap jihyo "kok bisa dia keluar dari penjara?"tanya irene tidak percaya

"Aku tidak tau hubungi polisi sekarang dan ayo kita kerumah sakit sekarang"ucap jihyo dan mereka dengan cepat keluar dari dorm twice sambil menelpon yang lain mau pun polisi

Bersambung..

| L.O.V.E | 1 & 2 {✓}Where stories live. Discover now