28. because U (|L.O.V.E|2)

1.9K 168 83
                                    

Jihyo mulai berjalan masuk kedalam dorm dia melihat suasana sangat gelap berati irene belum datang dia pun berjalan malas menuju sofa

Perasaan nya masih kacau mengingat dimana dia melihat semuanya membuat hatinya hancur menjadi keping keping. Dia tidak bisa marah karna dia tau bahwa semuanya sia sia

Memori percakapan masih berputar di pikirannya rasanya dia ingin sekali membunuh pria itu jika bukan karna ada orang lain sudah di pasti pria itu sudah tergantung di tiang listrik

Flashback
Jihyo baru selesai dari ruang meeting dia pun mulai berjalan menuju ruang nya dengan sangat semangat sebab irene mengatakan padanya bahwa dia akan datang membawanya makanan enak jadi tentu saja dia semangat dan senang

Saat dia udah mau membelok jalan tidak sengaja dia melihat irene sedang berbicara dengan seorang pria yang sangat amat jihyo benci ingin sekali jihyo menghampiri nya tapi dia tidak mau mengambil kesimpulan dahulu

Dia ingin cari tahu dulu baru mengambil kesimpulan supaya tidak terjadi kesalah pahaman membuat keduanya menjadi bertengkar jadi jihyo pun sembunyi di balik tembok sambil mendengarkan apa yang di bicarakan mereka

"Kau tidak perlu berpura pura lagi. Aku tau kau hanya mengincar harta jihyo saja lebih baik tinggalkan jihyo sekarang dan kembali bersama ku"

"Janga mimpi! Aku tidak mengincar harta jihyo tapi aku serius mencintai jihyo"

"Benarkah?! Apa perlu ku berikan ke jihyo soal percakapan mu dengan salah satu suster rumah sakit?"

Pria itu memutar isi percakapan nya tentu semua nya di dengar oleh jihyo "aku tidak pernah ke rumah sakit dan bertemu dengan suster di pembicaraan itu jangan asal tuduh?!"marah irene dengan wajah sudah merah

"Kau tidak perlu marah joohyun, aku sudah krim ke jihyo jadi ku harap hubungan mu sebentar lagi akan retak"ucap pria itu menujukkan tanda bahwa dia sudah krim rasanya jihyo sangat geram pada pria itu dengan cepat dia menarik pria itu

Tanpa irene dan pria itu sadari jihyo berada di persembunyian nya dengan air mata turun dia tidak berhenti menangis bahwa sampai dia terus menghapus air matanya tetap aja terus mengalir

Seseorang pria datang dan memberikan jihyo tisu "wajah mu jadi jelek kalau kamu menangis terus"ucap pria itu "gomawo Jb oppa"ucap jihyo menerima tisu di berikan oleh jb

"Mengapa kamu menangis disini kayak orang gila aja"ucap jb "tidak ada apa apa dan berhenti meledek ku"ucap jihyo kesel "memang kenyataan kamu menangis di tempat seperti ini kalau bukan orang gila terus apa lagi untung tidak ada staff lewat coba lewat image mu sudah hancur"ucap jb memutar bola matanya dengan malas

"Sudah lah oppa aku malas debat dengan oppa. Aku mau pulang dulu"ucap jihyo "ck mentang mentang ceo kau seenak kepala mu pulang dan datang"ucap jb malas

"Oppa mengoceh dari tadi nanti ku potong gaji mu"ucap jihyo sebuah canda "dih memang anda siapa seenak anda memotong gaji saya"ucap jb "saya ceo dan pemilik JYP"sombong jihyo "aish menyebalkan"ucap jb

Flashback end

Suara pintu terbuka jihyo sudah tau siapa itu dari aroma parfum nya sudah jihyo hafal dengan wajah datar jihyo di tetap sibuk mengetik laptop nya

"Ji aku tungguin kamu di ruang kamu kok kamu gak datang datang untung saja ada staff kamu memberitahu pada ku"ucap irene tersenyum dan duduk di samping jihyo sambil memeluk jihyo manja

"Aku sibuk jangan ganggu"ucap jihyo dingin membuat irene sadar bahwa jihyo seperti nya sudah mendengar dari isi pesan dari pria yang di temui irene. Suara hela nafas keluar dari mulut jihyo

Dia pun berdiri dan menutup laptop milik jihyo setelah itu dia duduk di depan jihyo membuat jihyo bisa saja menekamnya tapi karna sekarang perasaan jihyo sedang kacau dia hanya menatap datar ke arah irene

"Aku tidak tau apakah kamu mau percaya aku tau pria itu jelas jelas aku tidak pernah ke rumah sakit apalagi bertemu dengan suster lagi aku juga tidak pernah. Suster yang ku kenal hanya satu orang yaitu park yein setelah itu tidak ada"ucap irene melingkar kakinya di pinggang jihyo dan tangannya memeluk melingkar di leher jihyo

"Jangan pernah bertanya soal perasaan ku pada mu semuanya sudah tidak bisa mengatakan lagi. Jadi jangan salah paham aku tidak seperti pria itu bicarakan jika aku seperti itu bukan kah aku sudah menyuruh mu menbeli kota daegu ku atau mungkin aku meminta mu menbeli barang barang branded tapi aku tidak pernah melakukan nya selalu kamu yang melakukan nya untuk ku"lanjut irene

"Mianhae perasaan ku sedang kacau jadi aku tidak memikirnya"ucap jihyo menunduk dan irene mengangkat dagunya membuat keduanya berhadapan

Irene mulai menempelkan bibirnya di bibir jihyo setelah itu dia pun kembali  melepaskan lagi "aku mencintai seorang dan sebentar lagi kamu akan menikah ku jadi jangan sampai semuanya sia sia"ucap irene tersenyum

Jihyo pun ikut tersenyum dia pun langsung mengecup bibir irene singkat "aku juga mencintai kamu seorang. Aku tidak akan sia sia kan semuanya gomwa rene"ucap jihyo

Keduanya pun kembali berciuman sampai oksigen mereka menipis membuat keduanya pun melepaskan ciuman mereka itu

"Setelah menikah marga apa yang akan gunakan park atau bae?"tanya Jihyo "tentu saja park kalau bae nanti aku yang tanggung jawab dan aku yang kerja lagi lebih baik aku jadi park saja biar aku tunggu kamu di rumah dan layanin kamu dengan baik"ucap irene

"Layanin dalam hal apa? Ranjang?"goda jihyo "otaknya ya di bersihkan"ucap irene memukul bahu jihyo membuat jihyo mengeluh kesakitan setelah itu irene pun mengelus pelan bahunya

"Kalau nanti anak kita itu mau kamu adopsi atau pakai bayi tabung?"tanya jihyo "bayi tabung saja"ucap irene "tapi itu sangat menyakiti mju nanti bahaya loh"ucap jihyo yang tau kalau bayi tabung kayak gimana dia pernah mencoba cari tau di internet tentang bayi tabung

Setelah dia, jeongyeon, dan momo berbicara seorang ibu ibu dekat apartemen momo itu hamil mengunakan bayi tabung makanya jihyi mencari tahu tentang bayi tabung

"Gwencana aku ingin coba satu satu setidaknya kalau memang tidak bisa maka aku akan beradopsi saja"ucap irene "rene dengarkan perkataan ku. Aku tidak izinkan kamu mengunakan bayi tabung aku tidak mau kamu kenapa napa lebih kita adopsi saja banyak anak di luar sana membutuhkan kasih sayang orang tua"ucap jihyo khawatir

"Huft...aku Ikuti ucapan mu saja jika kamu nya begitu"ucap irene pasrah "aku lapar~"aegyo jihyo "arraseo aku akan memasakan untuk mu"ucap irene mencubit pelan pipi jihyo

Bersambung...

| L.O.V.E | 1 & 2 {✓}Where stories live. Discover now