AE 25

14.4K 1.2K 128
                                    
















































Tiga hari terhitung sudah Daehyun menginap di rumah besar mereka, begitupun dengan Bernand.

Dan selama itu pula jungkook tampak lebih hidup. Hidup dalam artian sesungguhnya.

Ia tampak lebih semangat dan ceria sejak adanya Daehan.
Sebisa mungkin pria muda jeon itu pulang lebih awal hanya untuk bisa bermain dengan si kecil.

Tertawa lepas kala si kecil terus mengoceh ala bayi yang entah di mengerti atau tidak oleh jungkook.
Tapi pria itu tetap saja tertawa dan sesekali membalasnya dengan gaya sok paham bahasa bayi itu.

Taehyung selalu memantaunya dalam diam. Ia juga penyuka anak kecil, tapi untuk Daehan, ia hanya sedikit interaksi sejak ia tau kalau bayi mochi itu sudah sah di mata hukum menjadi adik angkatnya.

Merasa tak rela jika statusnya terbagi, masih melekat di hatinya.
Konyol emang, tapi itulah taehyung si egois.

Bahkan ketika jungkook, daehyun dan kakek Bernand tertawa senang ketika bermain dengan bocah itu saja, terkadang jauh di lubuk hatinya, ia merasa agak kesal.

Mungkin, karena ia terabaikan?
Entahlah.

Oh, apa dia cemburu? Dengan bocah yang bahkan umurnya baru menginjak usia dua tahun?

Ia tak suka di abaikan, tapi jungkook yang biasanya selalu menggodanya, kini sudah mulai jarang.
Ia lebih suka berdekatan dengan mochi, padahal ini baru tiga hari. Kenapa mereka begitu dekat?
Taehyung iri.!

Taehyung kesal, apa ini yang di namakan cemburu? Masa sih?
Oh, apa benar kalau ia cemburu, berarti ia sudah jatuh cinta sama jungkook?
Benarkah?

Pernah sekali jungkook sadar, taehyung hanya diam menatap mereka dengan kosong.

" Tae-, taehyung?! "

Taehyung tersetak, menatap jungkook yang ternyata sudah berada di dekatnya.

Pria jeon itu menatapnya lekat dengan ibu jari mengusap pipinya pelan.

" Apa yang kau fikirkan eum? "

Taehyung menggelengkan kepalanya.

" Tidak ada. "

Mata bulat kelam itu menyipit, merasa tak yakin akan jawaban singkat itu.

" Sungguh? "

" Ya. Kenapa? "

Jungkook menghela nafas, menggenggam tangan taehyung lalu mengecupnya lembut.

" Tidak ada, hanya saja ku perhatikan kau sejak tadi diam saja. "

Taehyung melirik Daehan yang kini tengah di pangku ayahnya, menyedot susu dengan bantuan tabung khusus bayi.

" Aku hanya sedikit mengantuk. "

Taehyung bangkit dari kursinya, tak berminat untuk menghabiskan teh nya yang baru sedikit ia minum tadinya di cangkir keramik itu.

" Aku akan ke kamar. "
Lanjutnya dengan berlalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Jungkook angkat bahu, kembali bergabung dengan si kecil.

" TaeHyung, dia kenapa? "
Tanya sang kakek.

" Katanya, mengantuk. "
























*
























ÆOù les histoires vivent. Découvrez maintenant