AE 45

12.9K 1K 133
                                    































Ruangan itu begitu mencekam rasanya, cahaya temaram tapi masih mampu di gunakan untuk melihat apa yang terjadi di sana.

Seorang wanita dengan surai pirang, tampak begitu kacau.

Rambut kusut tak berbentuk, baju lusuh bahkan sudah robek sana sini. Tak lupa air matanya yang terus mengalir mengiringi isakan pilu tertahan karena mulut tipisnya tersumpalo oleh sebuah kain basah yang melingkar di sekitar kepala.

Tak hanya si wanita sendiri di sana, tapi juga terdapat beberapa orang pria dan salah satunya adalah jungkook.

Mata sekelam jelaga malam itu terus menatap sosok si wanita yang terikat pada kursi kayu reyot tanpa minat.
Sedangkan ia hanya duduk manis di kursi sofa tunggal tak jauh dari si wanita tersebut.

Hmmmmm

Hanya suara deheman tak jelas yang terus meraung bak lebah lebah kecil yang terbang pada kelompoknya di langit sana.

Begitu bising.

" Kau tau apa kesalahan mu, bitch? "

Suaranya begitu datar, tersirat akan kemarahan yang mendalam di sana.

Hmmm...

Wanita itu menggeleng lemah, rambut kusut lepeknya kini menjuntai di wajah itu. Sudah seperti orang gila saja, tapi jika orang penakut yang melihatnya, pasti akan menyangka wanita itu adalah jelmaan setan.

" Aku tau kau bukanlah salah satu dari pengikutku. Jadi katakan, siapa yang menyuruhmu untuk mengusikku.. "

Wanita itu kembali menggeleng, jungkook menghela nafas.
Tangannya gatal, sungguh.

" Kau tak mau jawab ya? Baiklah.. Tak apa.. "

Jungkook bangkit dari sofanya sejenak, mengambil sebilah pisau lipat kecil lalu mendekati wanita itu yang semakin meronta ketakutan.
Ia tau bahwa hal buruk sebentar lagi pasti akan menimpanya.

" Aku tak punya banyak waktu untuk meladeni wanita jalang seperti mu. Yang harus kau ingat adalah, aku Jeon Jungkook Arnault, sangat membencimu. Karena kau, aku hampir kehilangan anak serta istri manisku!? "

Jleb

Pisau lipat itu menancap tepat di paha kiri wanita itu, mengerang hebat karena kesakitan juga darah segar yang terus mengalir kian deras karena jungkook juga menekannya semakin dalam.
Memutar pisau itu secara acak hingga membentuk segi bintang.

" Kau membuatku muak, tapi lebih muak lagi pada tuanmu yang mengutus kau untuk mengusikku jalang!! "

Wanita itu menggeleng bruntal, rasa sakit yang di deritanya semakin menjadi kala pisau tadi yang masih setia menancap itu kini malah di tarik menuju paha atas tanpa di cabut.

Menyayat kulitnya hingga membentuk nganga lebar dan tulang putih bersih bercampur darah terlihat indah disana.

Jungkook berbalik, menuju sofanya tadi lalu melepas sarung tangan karetnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Dan di saat itu pula Jacob muncul dengan si macan besar yang terlihat begitu senang entah karena apa.

Jungkook tersenyum, mengusap kepala macan kesayangan nya itu dengan gemas.

Semua anak buah menatap ke jungkook dengan ngeri kecuali jacob yang memang sudah biasa.

" Oh macan kesayanganku... Kau lapar bukan? "

Wanita di ujung sana semakin memberontak bahkan ia sudah jatuh tersungkur ke lantai keramik itu karena kursi kayu reot itu tak bisa lagi menahan gerakan acaknya.

ÆWhere stories live. Discover now