AE 56

9.5K 951 286
                                    





























































Laju mobil sport itu mulai bergerak lambat, dan berakhir berhenti dengan mulus tepat di depan teras utama kediaman utama Arnault.






Para pengawal dengan siap berbaris rapi bersama lainnya untuk menyambut sang tuan pemilik rumah setelah dua minggu lamanya ia pergi.





Kedatangan Jungkook di sambut dengan suka ria beserta haru.



Untuk kali atau mungkin sampai selanjutnya, Jungkook sudah bertekat akan lebih ramah. Merendahkan egonya ia rasa tak akan membuatnya jatuh ke dasar bumi.




Membalas sapaan dari para bawahan nya dengan senyuman yang amat tulus. Hingga tak sedikit di antara mereka tersentak melihat itu.




" Selamat kembali ke rumah mu cucuku... "
Sambut kakek Bernand di dampingi Daehyun bersama lainnya di pintu utama.



Jungkook tersenyum tampan, mengangguk kecil.




Ia belum di perbolehkan terlalu banyak gerak, jadi ia hanya pasrah saja bergerak dengan bantuan kursi roda yang di dorong oleh Yuta.




Lagipula ia juga masih cukup lemas untuk sekedar berdiri, kakinya serasa mati rasa karena hampir dua minggu lamanya ia terbaring lemah di atas brankar itu.




Kursinya di dorong pelan, di sampingnya Taehyung juga sama demikian, mendorong kereta bayinya yang kini Daisi baru saja bangun.




Di dalam, suasana lebih tampak ramai. Para saudara hadir untuk menyambut nya.



" Akhirnya kau kembali juga sepupu jauh.... "
Sambut Daniel yang berdiri tak jauh darinya.


" Apa kau baru saja menyumpahi ku mati? "
Sahut Jungkook dengan nada sinis.



" Tentu saja tidak sepupu, mana mungkin aku begitu... "
Bantah Daniel cepat.

" Oh ayolah.. Kau baru saja kembali, dan akan memulai perang dingin denganku lagi? "
Lanjutnya dengan nada candaan.




" Tidak... Aku hanya bercanda sepupuku... "
Balas Jungkook lagi.

Tapi yang lain malah melongo, bagaimana Jungkook bisa mengatakan ia hanya bercanda dengan raut serius?



" Berikan padaku... "


Taehyung mengeluarkan Daisi dari keretanya, lalu memberikan nya kepada Jungkook kemudian memangkunya.



Daisi terlihat senang sekarang, apalagi entah mengapa ia suka sekali dengam suasana ramai.

Bertepuk tangan kecil dengan sesekali memukul tangan papanya.

Taehyung lebih dulu ke ruang tengah untuk menyiapkan kasur santai untuk bayinya nanti jika ia akan tidur lagi.




" Hai Jungkook, boleh aku minta sedikit bantuanmu? "
Bisik Daniel pelan.

Entah sejak kapan pria ini sudah berada di belakang nya, bahkan mendorong kursi roda Jungkook ke arah ruang tengah.

" Apa? "



" Bantulah perusahaan sepupumu ini.. Kami tau, di antara kita semua hanya kau yang paling unggul... Ayolah... "


Jungkook mengangkat alisnya,




ÆWhere stories live. Discover now