AE 47

11.6K 1K 197
                                    







































Jeon Daisi Arnault.

Sebuah nama yang baru saja jungkook berikan kepada bayi mungilnya sekitar dua jam lalu.

Daisi.

Artinya terkenal.

Dan jungkook ingin, bayi berjenis kelamin perempuan cantik itu, kelak akan menjadi terkenal di keluarga, negara bahkan mendunia.
Terkenal dalam artian baik.

Bayi mungilnya yang sang cantik.
Cantik seperti ibunya tentu saja.

Daisi lahir begitu sehat, sempurna tanpa cacat sedikitpun di tubuhnya.
Yeah walau ada sedikit kendala ketika proses kelahiran nya.

" Dia cantik, sepertimu. "

Taehyung tersenyum, telunjuknya menari di atas pipi tembam bayinya yang kini terlelap cantik di sisi kanannya.

Sedangkan Daehyun yang tadi berceletuk juga ikut tersenyum.

Ia bahagia, bahagia karena sudah resmi menjadi seorang kakek kim.
Uhhh... Ia merasa terharu.

Taehyung kini sudah berada di rumahnya setelah tiga hari menjalani rawat inap di rumah sakit itu.
Dan berarti sudah tiga hari pula usia Daisi, si bayi mungilnya.

Beristirahat di dalam kamar, di temani oleh sang ayah.
Sedangkan jungkook sedang ke bawah sejak sejam yang lalu. Entah apa yang di kerjakan ayah muda itu.

Ayah muda?

Hehe....

Tapi jungkook lebih suka menyebut dirinya sendiri sebagai papa. Dan mama untuk si macan cantiknya.

" Kau tau Tae, melihatmu hampir sekarat ketika melahirkan kemarin, kau membuat ayah teringat dengan mendiang ibumu. "

Taehyung langsung menoleh, menatap raut sang ayah yang tampak tenang memperhatikan wajah Daisi.

" Benarkah? "

Daehyun mengangguk kecil dengan kekehan ringannya.

" Ya, sangat mirip. Maka dari itu ayah saat itu tak sanggup melihatmu, apalagi ketika mendengar kau sekarat. Seakan kejadian lama kembali terulang dan itu padamu. "

" Memangnya.... Ibu, kenapa? "

Daehyun menatap wajah putra manisnya yang kini sudah menjadi sosok ibu muda. Lalu menatap hamparan hijau melalui kaca jendela besar kamar itu.

" Dulu, ketika ibumu operasi untuk melahirkan mu. Dia hampir sama seperti mu. Kau lahir dengan amat baik, tapi entah mengapa ibumu mendadak mengalami pendarahan hebat, bahkan sampai merenggut nyawanya. Dan ayah menyesal, karena tak bisa menyelamatkannya.. "

" Ayah.... "

Daehyun dengan cepat menyeka air matanya yang sempat menitik, lalu menatap taehyung dengan senyum tampan.

" Tapi, sekarang ayah bahagia. Setidaknya ayah masih bisa berjuang untuk menyelamatkan mu... "

Taehyung tersenyum, mencoba duduk lalu merentangkan tangannya.

" Boleh aku minta sebuah pelukan hangatmu? "





























*

































" Apa yang kalian lakukan di rumahku? "

ÆWhere stories live. Discover now