AE 52

8.2K 891 186
                                    

















Setelah mendengar kabar bahwa sang suami telah di temukan, TaeHyung tak pikir panjang untuk segera menemuinya.

Menyerahkan semua tugas introgasi pada salah satu anak buahnya mengenai pria itu.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan Yuta yang duduk diam di bangku penumpang samping dirinya.
Mereka bergantian sekarang.

Yuta boleh saja terlihat tenang, tapi mana kita tau dengan apa kabar jantung nya saat ini.

Brak

Mobil dia parkir dengan sembarangan, membanting pintunya juga serampangan. Tak peduli jika mobil itu bisa saja rusak atau lecet.

Nanti taehyung ganti, itupun jika ingat.

" Dimana Jungkook?!!.."

Serunya kencang, nafasnya memburu karena harus berlari di sepanjang koridor rumah sakit itu, mengabaikan tatapan orang bahkan yang sempat ia tabrak sekalipun.

" Tn. Jeon sedang di tangani Dokter, Tn. Taehyung.. "

Ujar salah satu pihak polisi yang ikut menjaga jalannya pemeriksaan ini.

Langkahnya membawa ia kian mendekat ke arah pintu tertutup itu, tapi sebelum itu ia sempat menatap sang polisi dengan raut menuntut.

" Dimana kalian menemukan nya. "

" Tn. Jeon kami temukan di dasar, cukup jauh dari titik perkiraan kami sebelumnya. Kami menemukannya hampir pada batas tepian sungai, dan untung saja tubuhnya tertahan oleh sebuah batu besar. "

Taehyung jatuh terduduk di lantai dingin itu, menatap pantulan dirinya di lantai yang begitu mengenaskan.

" Dia......., tidak apa apa kan? "

Lirihnya dengan nada pelan.

Sanga polisi bersama lainnya saling melempar pandangan,

" Kami tak tau pasti, soal itu-

" Maaf, permisi.... "

Taehyung bangkit, menatap dokter pria bermasker itu dengan cepat.

" Siapa wali dekat korban? "

" Saya! Saya istrinya! "
Jawab Taehyung mantap.

Dokter itu menurunkan sedikit maskernya lalu menatap taehyung dan lainnya dengan raut wajah tak bisa di gambarkan.

" Pasien saat ini sangat kritis, denyut nadinya begitu lemah-

" Apa maksudmu sialan!! "

Taehyung kembali emosi, tak terima akan ujaran dokter itu, menarik jas putihnya dengan kepalan kuat.

Para pihak polisi pun dengan cepat menahannya.

" Tn. Taehyung, kami mohon untuk tetap tenang! "

Taehyung tak peduli.

" Katakan dengan jelas sialan! "

" B-begini tuan, pasien mengalami pendarahan otak, kemungkinan korban sempat mengalami benturan kuat tadi di kepalanya. Dan juga, tulang rusuk patah.
Tak hanya itu, peluru yang menembus tubuhnya sudah berhasil kami keluarkan, memang tak mengenai jantung juga paru paru, tapi peluru itu menembus hatinya hingga hancur sebagian. Kita harus bisa mendapatkan donor hati yang cocok dengan pasien secepatnya karena waktu terus berjalan. Kami tak yakin, pasien bisa bertahan-

" Tutup mulutmu Brengsek!! Sekali lagi kau ucapkan itu di hadapan ku, nyawamu ku lenyapkan saat itu juga! Selamatkan suamiku!! "

Taehyung tak bisa mengatur emosinya, bahkan para polisi saja tak sanggup untuk sekedar menahannya.

ÆWhere stories live. Discover now