05.Si datar candu

984 75 14
                                    

Sepulang nongkrong dengan tiga temannya Epot memilih tidur, tapi bunyi notif membuat niat laki-laki berlesung ini terurung.

Kevin:
Jingga ini gue. Kenal kan?

Jelas saja Epot tidak kenal, ia kira ini gadis yang semalam tukar nomer ponsel dengannya. Bibir Epot menyunggingkan senyum penuh kemenangan.

Jingga:
Kenal, kmu kasih sebutan aku jingga? ya gpp lah yg penting jngan ungu, ungu kan janda

Alis Kevin mengeryit, ini bukan Anya yang ia kenal.

Kevin:
Lo lgi bercanda kan?

Jingga:
Aku serius cantik

Kevin:
Lo siapa sebenernya? Pap muka.

Jingga:

Kevin:
Ajg. GW KEVIN. INI PASTI ULAH TEMEN BGST LO KALE. CIH

Segera Kevin block nomer Epot. Epot sendiri mendengus kesal sambil meruntuki satu teman sialannya itu.

🐟🐟🐟

Sarapan saat liburan selalu menyenangkan. Ditambah sekarang ada Anya yang ikut bergabung.

"Kamu nggak satu sekolah sama Azil ya nya?" tanya Febrianto membuka percakapan sambil menyesap kopi. Anya yang tengah membantu Risa menuangkan hidangan menggeleng.

Omong-omong, memang hanya Ayahnya saja yang tidak memanggil Kale dengan sebutan 'Kale' Febrianto sudah terbiasa dari kecil menyebut putarenya denganan nama asli.

"Kalau satu sekolah kata si Ayah berabe."

"Berabe kenapa nya?" Febrianto penasaran.

"Takut mojok," jawaban pendek dari Anya membuat mereka tertawa. Hanya Kale yang tersenyum tipis, entah lah sikap agak cuek anak itu keturunan siapa, padahal ayahnya begitu senang bergurau.

"Bener nya, kaya ayahnya Kale waktu zaman kuliah! hobinya mojok, terus ceweknya cuma dikasih teh gelas," ucap Risa diringi kekehan.

Ica mencibir. "Ih nggak modal banget sih yah?"

"Teh gelasnya kan diisi cinta," balas Febrianto membuat semuanya bergidig geli.

🐟🐟🐟

Usai sarapan, Kale mengajak Ica dan Anya ke salah satu toko. Mencari bahan-bahan untuk tugas prakarya, di sepanjang jalan Ica terus saja merajuk pada sang Abang yang hanya diam, tetap bulat pada keputusannya.

"Kak Anya bantu dong!" rengek Ica saat mereka turun dari mobil. "Ica mau kesekolah naik motor sama temen-temen nggak mau dianterin mulu." Ica memohon sambil menggoncangkan lengan Anya.

Masalah ini sudah berkali-kali dibahas dan jawaban Kale tetap tidak. Anak SMP membawa motor kesekolah itu bahaya, ayah sudah mengizinkan tapi Kale tidak. Apapun untuk si bungsu ini harus kompak dapat persetujuan dari satu keluarga, satu saja bilang tidak maka tidak akan terkabulkan.

KALE [END]Where stories live. Discover now