68.About Tapasya

534 40 0
                                    

Bersamamu tak mungkin keliru.

                             *********

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                             *********

Dari Bule mata Kale beralih menatap Jawa yang berdiri di hadapannya. "Lo emang banyak berubah wa." Ucap Kale dengan wajah dingin.

Memang terdengar singkat tapi sangat menusuk hati Jawa, sebab yang berbicara adalah orang paling serius diantara mereka berempat. "Iya gue minta maaf, gue bakalan pergi sekali lagi dan nggak bakalan balik lagi ke Sifa." Balas Epot lalu berjalan keluar ruangan, Epot menggelengkan kepalanya.

"Kenapa pelet sumpah," kata Epot.

"Obatin luka di pipi lo," ucap Kale lalu duduk dan mengirim pesan pada seseorang. Epot memegang pipinya, sialan Jawa meninjunya sangat kencang.

Langkah Jawa nampak terburu-buru untuk menemui Sifa. Yang ditemui baru selesai latihan tambahan, senyumnya terlihat sangat bahagia sekali. "Ikut aku," ucap Jawa sambil menyekal pergelangan tangan Sifa.

Ternyata Jawa membawa Sifa disuatu ruangan. "Gimana keadaan Bule?" Tanya Sifa.

"Puas lo gue datang kesini?" tanya Jawa sambil menatap tajam mata Sifa.

"Hah? kamu kenapa sih?" tanya  balik Sifa sebab sikap Jawa tiba-tiba berubah drastis seperti ini.

"Gue selalu nurutin kemauan lo Sifa sekarang lo yang harus ikutin kemauan gue-"

"Ada masalah apa, kamu kenapa?" sekat Sifa.

"Kita putus!" ucap Jawa penuh penekanan.

Sungguh siapapun pasti tak ada yang percaya dengan ini. Sifa bahkan sampai terdiam lebih dulu untuk bisa menjawabnya. "Kamu prank aku?" tanya Sifa. "Ah wa nggak lucu tahu masa di saat aku finall, ulang tahun aku masih lama apa hari jadian kita?"

Jawa berdecak kesal. "Ngapain gue prank lo, emang lo pikir gue ke kanak-kanakan banget main begituan."

"Ya terus apa wa?"

"Putus Sifa!" balas Jawa.

"Kenapa Jawa, jawab aku?" Sifa mulai terbawa emosi.

"Karena lo gue jadi lupa sama temen-temen gue, udah denger kan alasannya, sekarang kita putus," kata Jawa.

Sifa tersenyum kiri mendengarnya. "Aku, aku yang bikin kamu lupa? wa dari awal juga aku udah bilang kalau kamu nggak usah terlalu mentingin aku dulu, kamu harus lebih perhatian ke temen-temenmu, aku rela nggak selalu dapet perhatian kamu tapi kamu sendiri yang ngeyel dan aku inget jelas cuma hari ini aku minta kamu jangan pergi ke RS."

"Intinya lo harus mau putus sama gue," balas Jawa.

"Nggak!" balas Sifa karena sudah sayang pada Jawa.

"Lo itu ngerusak pertemanan gue yang udah lama gue jalin fa, karena selain lo sumber bahagia gue, lo juga sumber perubahan sikap gue," ucap Jawa.

"Tapi aku nggak minta Jawa!" ucap Sifa dengan nada meninggi. Memang dasarnya cewek tomboy dibentak saja tidak menangis. "Kita masih bisa lewatin ini bareng-bareng wa, kamu lagi kebakar egomu. Tenang dan tetep bertahan sama aku."

KALE [END]Where stories live. Discover now