26.Kacung

442 29 2
                                    

Hari ini kamu pacarku, tapi siapa tahu besok atau lusa aku tuanmu. -KALE-

                                *******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                *******

Satu bulan lebih setelah kejadian itu, Kale tidak lagi mendengar keadaan Anya. Jawa maupun Epot juga tak memberi tahu apapun tentang Anya pada Kale karena anak itu sekarang sangat sibuk dengan urusan sekolah, sampai kadang tak bisa datang ke tempat biasa atau membesuk Bule.

Kabar Anya sendiri sekarang membaik, apa lagi setelah dinyatakan bahwa dirinya tidak hamil. Ya, memang Kevin tidak sedikitpun menyentuh Anya, malam itu Kevin hanya membuat Anya pingsan dan langkah berikutnya dilakukan oleh asisten Kevin yang bergeder perempuan, mulai dari membuka baju, hingga meneteskan pewarna makanan warna merah kearea intim Anya agar Anya semakin percaya. Anya juga sama sekali tidak tahu kalau ini semua permainan Kevin.

Lima hari setelah Kale mencampakkannya begitu saja, Senja dikabarkan menjual rumah untuk membebaskan Elang, setelahnya mereka pergi entah kemana meninggalkan Anya di Jakarta. Sebelum pergi Senja mengirimkan secarik surat pada Sifa untuk putri malangnya itu.

Isinya adalah:

Mama sama Ayah sayang sama kamu, tapi kita udah buat kesepakatan ini dari awal. Mama sama Ayah bakalan temui kamu setalah anak kamu berumur lima tahun. Maaf Mama harus pergi sama Ayah ninggalin kamu, belajarlah jadi strongwomen, kami disini sayang sama kamu.

Tertanda #Senja

Setiap membaca surat itu, air mata Anya selalu berhasil lolos membasahi pipinya. Selama satu bulan lebih juga Anya tinggal bersama Sifa.

"Jangan nangis, nanti kita cari bokap sama nyokap lo." Ucap Sifa menenangkan, Anya mengangguk sambil mengusap air matanya.

Tak lupa, Kale memblokir semua akun sosial medianya dari Anya. Anya selalu berharap Kale kembali, tapi sepertinya itu hanyalah harapan palsu.

Senin pagi ini Kale sudah rapi untuk melakukan upacara bendera, Epot dan Jawa sedih satu temannya itu banyak berubah ke jalan yang lebih benar, selesai upacara sebelum masuk kembali kedalam kelas. Kale memilih ke kantin sebentar untuk membeli minum, saat ia melewati TU ada gadis berbadan mungil menabraknya.

Kale benar-benar tak asing dengan wajahnya. "Anto?" panggil gadis itu.

Hanya satu orang yang memanggil Kale dengan sebutan itu. Kale kembali mengingat gadis di depannya ini. "Gladis?" tanya Kale balik sambil tersenyum manis.

Gadis di depannya ini adalah satu-satunya sahabat kecil Kale saat berumur lima tahun, tapi sayangnya si pemilik nama Gladis Abigail itu pindah rumah ke Inggris ikut keluarganya nya semenjak saat itu Kale tak mengetahui kabarnya lagi.

"Yeuh, masih inget kan lo nama gue?" tanya Gladis sambil menyenggol pundak Kale.

Sikap pecicilannya itu terkadang bisa membuat Kale kesal sendiri. "Ngapain lo di sini?"

KALE [END]Where stories live. Discover now