56.Perangkap

297 24 5
                                    

Ya, ok.

                           *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                           *******

Bel istirahat itu berhasil membuat kantin penuh dalam kurun waktu lima menit, itulah mengapa kadang Abigel sering enggan ke kantin sendiri karena pasti banyak orang yang memperhatikannya.

"Nyobain gorengan Makci yuk!" ajak Abigel. Anya mengangguk lalu bangkit dari kursinya.

"Galang!" panggil Chika yang baru keluar dari tempat persembunyian, sedangkan Bule masih betah di dalam sana. Galang menoleh pada gadis yang berjalan mendekatinya.

"Kenapa, cik?" tanya Galang. Memang Galang dan Chika lumayan akrab. Gadis itu banyak meminta tolong pada Galang.

Chika tersenyum kikuk ia banyak meminta tolong dan malu memintanya lagi. "Nyantai aja kali, mau gue bantuin apa?"

"Lo emang paling best, ayo!" ajak Chika lalu menarik tangan Galang. Anya yang melihat itu langsung mengerutkan bibirnya.

"Chika minta bantuan terus sama Galang, apa jangan-jangan ada rasa?" tanya Abigel.

"Namanya Chika?" tanya Anya. Abigel mengangguk.

"Sedikit tomboy tapi cantik kan?" tanya balik Abigel. Anya mengangguk.

Galang dan Chika duduk di kursi Guru, ternyata anak ini di hukum mengoreksi kertas ulangan. "Emang gue boleh juga?" tanya Galang. Chika mengangguk.

"Katanya ajakin temen yang mau, si El nggak bisa diandelin," jawab Chika lalu mulai mengoreksi. Galang ikut mengoreksi padahal niat awalnya ia akan bertemu Anya.

Hening karena keduanya fokus pada pekerjaan masing-masing. "Lang," panggil Chika, Galang menoleh sekejap lalu kembali pada tugasnya.

"Kenapa?"

"Lo sempet punya pemikiran kalau ada tempat surga di sekolah ini nggak?" tanya Chika membuat Galang langsung menghentikan pekerjaannya.

Jelas ada satu tempat yang ia curigai, tapi mengapa Chika tiba-tiba mengatakan hal itu pada Galang. "Kenapa tiba-tiba nanya itu?" tanya Galang terlihat sangat serius, kemudian Chika menyengir agar Galang tak curiga.

"Ya nggak! abisnya bt banget nggak sih sama ketatnya peraturan di sekolah ini yang bikin mumet?" tanya Chika. Pikiran jelek Galang langsung hilang, Chika memang termasuk siswi nakal tapi Galang tak permasalahkan hal itu. Ingat Galang selalu melihat seseorang dari dua sisi.

"Ketatnya sampai bikin lo delusi gitu?" tanya Galang. Chika mengangguk mantap.

"Gue emang berharap ada satu tempat surga di sekolah ini!" jawabnya penuh keyakinan sambil mengepal tangannya.

"Eh Kak Haikal udah bebas ya? gimana dia kabarnya sekarang?" tanya Galang raut wajah Chika langsung berubah.

"Hm, baik kok!" jawab Chika dengan senyum tipisnya.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang