22.Cinta ke benci

524 29 5
                                    

"Minta maaf untuk diulang."

                            *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            *******

Hari ini cukup melelahkan bagi Kale, ia pulang kerumah pada pukul delapan malam karena sehabis dari warung Mang Dadung Kale membesuk Bule bersama kedua temannya. Risa dan Febrianto tengah melakukan makan malam.

"Azil, baru pulang kamu." Panggil Febrianto.

Kale menoleh pada sumber suara. "Makan dulu sini, sambelnya enak." Tandas Risa.

Mengapa kedua orang tuanya tenang-tenang saja makan malam saat Ica tengah menderita dalam kamar, mood Kale langsung rusak, ia mendekati Bunda dan Ayahnya. Kale duduk di depan Risa. "Ko Ayah sama Bunda tenang-tenang aja si?"

Febrianto dan Risa saling bertatapan. "Lho, kenapa memang?"

Kale berdecak kesal. "Ini hari pertama masuk sekolah lho Bun, seharusnya Ica juga masuk kaya anak-anak lain seusianya tapi lihat kondisi dia sekarang, Bunda sama Ayah enak-enak gitu?"

Risa sangat paham maksud marah putranya ini. "Abang." Bujuk Risa.

"Kamu pikir kita tenang?" tanya Febrianto terbawa emosi.

Dengan cepat Risa harus mererainya. "Mas, Abang mandi dulu sana."

Nafas Kale terdengar memburu akibat menahan kesal. "Aku mau Ica cepet-cepet sembuh!" bentak Kale membuat kedua orang tuanya tercengang.

"Azil!" balas Febrianto membentak.

Risa bangkit dari duduknya dan menarik Kale untuk menuju kamarnya.

Kale menghentikan langkahnya lalu menghadap pada Risa. "Bunda kenapa si?"

"Kamu yang kenapa, mandi gih." Jawab Risa.

Lagi-lagi Kale menghela nafas. "Bun aku serius lho, ini nggak bisa dibiarin, Bunda sama Ayah harus cepet-cepet nyari donor mata buat Ica."

"Kamu pikir mudah?" tanya Risa yang raut wajahnya berubah jadi datar.

Kaki Kale kembali melanjutkan langkahnya, ia sadar salah karena terlalu berlebihan. Ia bergegas mandi, selesai mandi Kale mempersiapkan visi misinya.

Sedangkan Anya tengah mengobrol bersama Kevin. Semenjak kejadian menolong Elang Senja jadi membiarkan Kevin bermain di rumahnya ini. Menyebalkan sekali.

Kevin sadar Anya tengah resah. "Kenapa si lo, Jingga?"

Anya menggeleng. "Gak, malam besok Kevin mau kerumah Anya lagi?"

Sepertinya itu memang tujuan Kevin, ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Anya. "Kenapa?"

"Anya risih." Jawab Anya jujur.

Alis Kevin bertautan. "Karena?"

"Kale minta Anya buat nggak deket-deket sama Kevin, tapi ternyata kita deket tiap malemnya tanpa sepengetahuan Kale, Anya jadi kaya selingkuh tahu." Jawab Anya.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang