R. A. 01

8K 354 302
                                    

Selamat membaca:*
Vote+comment dari kalian adalah penyemangatku

Suara riuh para siswi terdengar saat sang most wanted SMA Trisakti memasuki lapangan untuk mengikuti upacara. Berbeda dari biasanya yang enggan untuk ikut upacara dan memilih untuk membolos dan kembali setelah upacara selesai.

Mereka tampak acuh dengan para siswi yang histeris melihat ketiganya memasuki barisan. Mereka sudah terbiasa dengan teriakan dari para siswi.

"Arjuna! Bima! Guntur! Kesini kalian!" teriak salah seorang guru berbadan gemuk dengan kacamata tebal yang dipakai membuat kesan guru kiler di SMA Trisakti tapi tidak untuk mereka bertiga.

Ketiganya yang dipanggil bergegas menghampiri guru bernama lengkap Eni Larasati yang menjadi guru kesayangan mereka bertiga di ruang BK.

Ada yang salahkah dengan mereka bertiga? Tapi seingat mereka hari ini tidak melakukan apa pun apalagi di hari pertama mereka masuk di kelas dua belas ini.

"Selamat pagi Bu Eni Sagita," sapa Bima menyalami guru Bk tersebut diikuti Arjuna dan Guntur.

"Asololee!" lanjut Guntur.

"Bima! Guntur!" bentak Bu Eni.

"Hadir dihadapan Ibu," ucap keduanya serentak.

"Kalian berdua pagi-pagi sudah buat kepala saya pusing," keluh Bu Eni.

"Pegangan Bu biar gak pusing. Guntur siap kok pegangin Ibu," ujar Bima diiringi tawanya.

"Sudah-sudah diam kamu Bima!" ujar Bu Eni memperingatkan Bima.

"Ada apa, Bu?" tanya Arjuna langsung pada intinya.

"Untung kamu tanya Arjuna, Ibu ingin kalian menjadi panitia MPLS selama beberapa hari kedepan," ujar Bu Eni mengutarakan maksud dan tujuannya memanggil tiga sekawanan ini.

"Kok kita sih, Bu?" tanya Guntur.

"Oke deh Bu kita mau," ujar Bima tanpa menunggu persetujuan dari kedua sahabatnya.

"Tapi kita mau kita di tempatin dikelas yang sama," lanjut Bima.

"Sudah ibu urus. Lagian kalian mana mau beda kelas," cibir Bu Eni.

"Ibu perhatian banget sama kita," ujar Guntur cengengesan.

"Sudah! Ini peraturannya kalian di kelas 10 MIPA 1, selesai upacara kalian harus kesana." Bu Eni memberikan beberapa lembar kertas yang berisi rangkaian acara MPLS lalu pergi ke barisan guru.

Sedangkan Arjuna, Bima dan Guntur memilih untuk berada dibarisan paling belakang agar lebih cepat sampai di kelas yang akan mereka bimbing lagi pula dibelakang banyak pohon jadi mereka tidak kepanasan.

Mimpi apa Bu Eni sampai memberi tugas pada ketiga pembuat onar yang sering membolos dan terlambat masuk sekolah untuk membimbing para siswa-siswi baru?

Bukan ABG (Arjuna, Bima dan Guntur) namanya kalau mentaati aturan. Buktinya selesai upacara mereka tidak langsung ke kelas yang akan mereka bimbing melainkan nongkrong di kantin terlebih dahulu.

Dirasa sudah lama, barulah mereka meninggalkan kantin dan segera masuk ke kelas 10 MIPA 1 untuk membimbing siswa-siswi baru di SMA Trisakti.

Beberapa meter sebelum mereka sampai di sana, suara gaduh mendominasi kelas tersebut padahal mereka baru masuk untuk pertama kalinya.

Saat Arjuna masuk, kelas yang semula gaduh kini terdiam seketika. Mata elang milik Arjuna menyapu setiap jengkal siswa-siswi yang kini tengah menjalani MPLS pertama kalinya di SMA.

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now