R. A. 56

1.3K 75 2
                                    

Happy Reading❤

Jangan lupa jejaknya yak!


Bel pertanda istirahat berbunyi lima menit yang lalu. Ruang kelas hanya terisi beberapa siswa/i saja selebihnya memutuskan untuk mengisi perut mereka di kantin. Tak terkecuali Arjuna, Bima, dan Guntur. Mereka bertiga duduk di pojokan dengan bermain game sambil menunggu seseorang.

Mereka datang terlalu cepat bahkan sebelum bel istirahat berbunyi ketiganya sudah berada di kantin. Ya tentu! Mereka membolos pelajaran, memang tidak ada kapok-kapoknya mencari gara-gara dengan guru. Jangan salahkan mereka tapi salahkan saja pada Pak Totok mengapa selalu mengusik Arjuna?

Walau pun sudah berkali-kali Arjuna mempermalukan Pak Totok dengan jawaban dari soal yang di berikan untuknya tetapi Pak Totok masih saja tidak kapok. Jika pada akhirnya mereka harus keluar untuk apa memperpanjang masalah? Mempersulit saja.

Tiga orang siswi baru saja memasuki kantin dan sukses membuat Arjuna berhenti bermain game. Netranya hanya terfokus pada satu objek di sana parasnya ayu yang kerap kali memerah karena ulah Arjuna, senyumnya menjadi candu untuknya, binaran matanya membuat Arjuna tidak rela jika hilang.

"Sadar, Pak Bos di sini banyak setannya," ujar Bima menutup kedua mata Arjuna.

Plaakk!

Arjuna menabok tangan Bima cukup keras hingga banyak yang tertawa melihat aksi keduanya tak terkecuali Litha. Kekasih Arjuna itu tertawa melihat Bima kesakitan. Rasakan siapa suruh menganggu Arjuna. Guntur tertawa paling keras diantara mereka semua.

"Rasain lo," ujar Guntur.

"Lo serius amat mukulnya, Ar? Gue bercanda," ujar Bima mengacuhkan ucapan Guntur.

"Gak lucu," ujar Arjuna.

Netranya kembali menatap keberadaan Litha, samar-samar senyumnya mengembang melihat Litha menghampirinya. Ya mana mungkin Litha duduk di tempat lain karena Arjuna tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Sangat egois memang tapi Litha suka.

Tetapi senyum Arjuna luntur tergantikan dengan sorot mematikan dan siap memangsa. Arjuna beranjak dari duduknya dan menghampiri Litha. Seorang siswa dengan sengaja menyenggol Litha dari samping hingga membuat Litha terjatuh dan sukses membuat seragam Litha basah.

Brukk!

"Awsh!"

Nampan berisi makanan dan minuman Litha tumpah dan mengenai seragamnya. Tangannya terasa perih terkena pecahan beling, secepatnya Litha membersihkan tangannya sebelum akhirnya seseorang mengulurkan tangannya untuk Litha. Ia mendongak menatap pemilik tangan itu.

"Sorry gue sengaja," ujarnya tersenyum devil.

Litha menatap kesal dan menampik uluran tangan dari laki-laki ini. Litha berdiri untuk membersihkan seragamnya yang kotor. Astaga! Seragamnya tembus pandang sekarang. Bagaimana ini?

"Punya mata gak sih? Seragam gue basah lagi," ujar Litha pelan.

"Seragam lo tembus, Tha," ujar Raisa.

"Lo punya mata gak sih, Vin?" tanya Anjani sewot.

"Gue gak sengaja," ujarnya santai.

Arjuna melepas seragamnya untuk menutupi seragam Litha yang tembus pandang agar tidak menjadi tontonan siswa lainnya. Hal itu membuat Litha terkejut dan suara pekikan dari siswi di kantin mulai mendominasi kantin.

Bagaimana tidak? Dengan membuka seragamnya dan menyisakan kaos putih polos tanpa lengan yang melekat sempurna di tubuh Arjuna membuat mereka dapat melihat tubuh atletis milik Arjuna secara tidak langsung. Wow!

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now