R. A. 54

1.3K 81 14
                                    

Selamat pagi menjelang siang^^
Gimana puasanya? Lancar? Ada yang udah baper? Unch😙

Ayok tembus 1k vote aku up lagi hari ini!

HAPPY READING!

****

"Arjuna,"

"Hm."

"Semisal gue berhenti kerja, gimana?" tanya Litha.

"Tergantung,"

"Tergantung apa?"

"Berhenti atau cari lagi?" tanya Arjuna.

"Cari kerja lagi," ujar Litha pelan.

"Kenapa sama sekarang?"

"Gajinya pas-pasan, Ar. Gue cuma bisa bayar sekolah sama uang jajan, gue gak bisa nabung," jawab Litha.

"Bisa minta gua," ujar Arjuna.

"Bukan kaya gitu, Arjuna!" ujar Litha.

Arjuna terkekeh mendengar kekesalan dari ucapan Litha. Saat ini mereka sedang di perjalaman pulang karena Litha bilang ingin membicarakan sesuatu padanya. Jadilah mereka berdua naik sepeda. Sebenarnya Arjuna tidak tega melihat Litha kepanasan tapi Litha terus memaksa. Mungkin hal yang serius.

Arjuna menepikan sepedanya di sebuah taman. Keduanya duduk di kursi besi taman ini, Litha memberikan sebotol air putih pada Arjuna. Cowok itu tersenyum singkat lalu meneguknya hingga tersisa setengah. Cuaca sore ini cukup panas dan untungnya mereka menemukan tempat yang sesuai.

Wajah Litha terlihat sedikit murung karena Arjuna tak kunjung mengatakan sepatah kata padanya. Apa Arjuna tidak mengizinkannya? Litha bisa saja mencari pekerjaan lain tanpa persetujuan Arjuna tetapi mengingat saat ini Arjuna adalah kekasihnya. Litha rasa Arjuna harus tahu.

"Udah ada emang?" tanya Arjuna.

"Eum ada," ujar Litha.

"Di mana?"

"Beberapa hari yang lalu gue ketemu sama Mamanya Raisa dia nawarin gue supaya jadi partner Raisa kalau gue mau dan hasilnya bagus, Tante Asya bakal ngerekomendasi ke agensi di atas Raisa," jelas Litha.

Arjuna mengangguk paham. Raisa merupakan seorang model sedangkan Asya -Mama Raisa- adalah manager Raisa sendiri. Kehidupan seorang model tidaklah mudah dan memerlukan waktu agar menjadi model profesional.

Ia memang tidak terlalu paham tentang dunia model. Tapi Arjuna sering mendengar cerita dari Bima dulu. Mengingat bagaimana sibuknya Raisa saat itu membuat Arjuna sedikit ragu untuk menjawab 'iya'. Biar bagaimana pun juga Arjuna tidak bisa melarang Litha jika memang Litha menginginkan pekerjaan itu.

"Orang tua lo masih sanggup biayai sekolah," ujar Arjuna.

"Gue gak bisa terus-terusan bergantung sama uang mereka, Ar. Gue cuma anak angkat yang sewaktu-waktu bisa di usir dari rumah itu. Gue orang luar yang masuk ke dalam keluarga mereka," ujar Litha.

"Tha, jangan merasa lo bukan anak mereka. Apa lo tau kalau mereka bisa sakit hati denger ucapan lo? Kalau lo gak bisa dapetin kasih sayang mereka berdua seenggaknya lo punya Papa lo. Lo masih beruntung bisa tinggal di sana sedangkan orang lain belum tentu bisa. Apa ini cara lo berterimakasih sama mereka?" ujar Arjuna.

"Selama ini lo berjuang buat mandiri, dapet juara dan segala macemnya buat mereka 'kan? Lo gak mau ngerepotin keluarga angkat lo, gua paham. Tapi tolong, Tha. Jangan merasa lo cuma anak angkat dan gak pantes dapetin apa yang lo mau," lanjut Arjuna.

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now