R. A. 44

1.6K 84 1
                                    

Selamat membaca!

Hari ini aku triple up!

Flashback on!

"Sial!"

Arjuna mengumpat ketika dirinya sampai di kamar pribadi miliknya. Setelah mengantarkan Litha pulang, Arjuna semakin merasa dirinya hampir gila. Hatinya seakan tidak menerima ucapannya sore tadi Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Terutama pada hatinya.

"Gua kenapa sih?!"

"Gua gak mungkin suka sama Litha!"

"Aargghh! Bisa gila gua lama-lama!"

Arjuna benar-benar dibuat frustasi oleh salah satu jenis makhluk hidup bergender cewek bernama Sahara Lalitha Parameswara. Arjuna harus bisa mengendalikan perasaannya. Ia tidak ingin terjebak dalam permainan cinta.

~**~**~


Pagi-pagi sekali Arjuna sudah datang ke sekolah bahkan gerbang SMA Trisakti belum di buka. Wow! Seorang most wanted sekolah datang sepagi ini. Kerasukan setan mana Arjuna kali ini?Arjuna melangkahkan kakinya dengan cepat, Ia tidak ingin membuang waktunya.

Semalam Ia tidak bisa memejamkan kelopak matanya walau hanya satu menit saja. Ya tentu saja karena masalah kemarin. Meski terlihat sepele. Namun, efeknya cukup membuat Arjuna tidak tidur selama kurang lebih dua hari. Saat memejamkan kelopak matanya, hatinya kembali bergejolak tak karuan.

Tidak ada siswa maupun siswi yang terlihat pertanda Arjuna memang berangkat terlalu pagi kali ini. Langkahnya dengan cepat menaiki anak tangga. Ia melempar ransel hitamnya ke samping lalu menyembunyikan wajahnya dibalik tumpukan tangan.

"Astagfirullahaladzim!" pekik seorang siswa saat menyalakan lampu di kelas.

Arjuna bergeming di tempatnya tanpa mengindahkan pekikan tadi. Ia sudah mulai mengantuk. Arjuna memang sengaja tidak menyalakan lampu agar tidak ada yang mengganggunya tidur. Namun, siapa sangka? Cowok berpostur tinggi, hidung mancung dan sedikit berisi ini malah berteriak di kelas.

Menyebalkan!

"Pagi-pagi gak usah nyari gara-gara, Bim,"

"Gue kaget, Gun. Pak Bos pagi-pagi udah molor di kelas," ujar Bima lalu menghampiri Arjuna diikuti Guntur.

"Sekolah bukan tempat tidur, Pak Bos," ujar Guntur.

"Diem lo berdua!" sentak Arjuna.

"Maap-maap, tidur aja sana. Janji deh gak ganggu," ujar Bima.

Arjuna kembali menyelami dunia mimpi. Meladeni mereka hanya akan membuat waktu tidurnya terpotong. Sekilas teringat beberapa hari yang lalu saat Arjuna tiba-tiba marah dan tidak terkendali.

"Lo kemarin kenapa, Ar?" tanya Bima.

"Gue gak punya alasan lain," jawab Arjuna.

"Alasan lo banyak, Bos," celetuk Guntur.

"Lo berdua udah tau. Gak usah banyak nanya!" tegas Arjuna.

"Terus masalahnya di mana?" tanya Guntur.

Arjuna membuang napasnya dengan kasar lalu meraup wajahnya yang kusut. Arjuna menatap Bima dan Guntur secara bersamaan. Ia mengacak rambutnya frustasi. Apa mereka tidak bisa membiarkannya beristirahat sebentar?

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now