R. A. 38

1.6K 95 32
                                    

Halo selamat malam pembaca Radyan Arjuna😍
Readers kesayangan aku, terluv-luv❤❤❤

Maaf, ya. Aku telat updatenya. Udah jam 21: 19 WIB baru Up.

Di daerah kalian udah jam berapa?

Selamat membaca!

SMA Trisakti lebih tepatnya di kelas 12 MIPA 2. Bima, Guntur, Anjani, Raisa dan Litha tengah serius membicarakan sesuatu. Bima menatap Raisa dengan tatapan yang sudah diartikan, Guntur memikirkan kalimat agar tidak menyinggung perasaan mereka. Sedangkan Anjani, Raisa dan Litha menunggu maksud dan tujuan mereka berdua ke sini.

Litha tidak menemukan sosok Arjuna, kemana cowok yang resmi menjadi kekasihnya itu? Apa tidak masuk sekolah karena luka di wajahnya belum sembuh? Ataukah ada hal lain yang menyebabkan Arjuna tidak masuk hari ini.

Litha menatap Guntur dan Bima. Mereka berdua masih diam, kelas mereka pun sudah sepi karena Guntur menyuruh teman sekelasnya keluar. Apa maksud kedatangan mereka? Tidak mungkin untuk mengapeli Anjani ataupun Raisa 'kan? Jika iya, bukankah seharusnya sekarang mereka pergi ke kantin dan bercanda ria?

"Kalian mau apa ke sini, Bima, Guntur?" tanya Litha.

"Arjuna mana? Kok gak sama kalian," lanjut Litha.

"Itu masalahnya, Tha. Kita berdua mau ngomongin hal itu sama kalian bertiga, terutama lo sama Raisa," ujar Guntur sedikit ragu dengan kalimat terakhirnya.

"Kenapa gue, Gun?" tanya Raisa heran. Pasalnya Ia tidak tahu masalah mana yang membuatnya terlibat dalam permasalahan Arjuna dan Litha.

"Untuk pertanyaan lo tadi Arjuna hari ini gak masuk," ujar Guntur.

"Kenapa? Lukanya belum sembuh?" tanya Litha lagi.

"Arjuna gak peduli tentang lukanya tapi ada hal serius yang harus kita omongin, lo masih inget 'kan kemarin malam dia dikepung sama Revolt, gimana Reno mukul Arjuna kemarin? Setelah dia nganter elo pulang-"

"Wait! Wait! Revolt?" tanya Raisa memastikan.

"Gak mungkin lo gak tau Revolt," ujar Bima sinis.

Tentu saja Raisa tahu nama geng itu. Bahkan mengenal dekat pemimpin Revolt yaitu Reno. Revolt yang Ia tahu tidak suka mencari masalah seperti yang dikatakan Guntur. Sementara Reno, Ia sangat tahu betul bagaimana sifat cowok itu. Reno tidak mungkin seperti itu.

"Dia kenapa, Gun?" tanya Litha. Ia masih penasaran tentang kelanjutan penjelasan Guntur.

"Gak mungkin!" ujar Raisa.

"Apa yang gak mungkin?" tanya Bima dingin.

"Reno gak mungkin kaya gitu, Bim. Aku kenal banget sama Reno, dia gak mungkin kaya gitu," ujar Raisa.

"Tanya sama Litha. Dia ada di sana sewaktu Revolt ngepung Arjuna," ujar Bima.

"Gak mungkin, Bim. Kalian pasti salah lihat, dia bukan Reno," ujar Raisa.

"Oh ya? Bukan Reno? Terus siapa kalau bukan Reno? Reni? Mata gue masih normal, Sa. Gak mungkin kita salah lihat, anak-anak Deforters juga ada di sana," ujar Bima.

Guntur meringis pelan, sebenarnya Guntur masih merangkai kalimat agar Raisa tidak tersinggung. Tetapi Bima malah membuat keadaan semakin runyam. Guntur menatap Anjani yang sejak tadi diam karena tidak mengerti apa-apa.

Anjani merasa miris dengan perdebatan Bima dan Raisa. Meski Ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi Ia mengerti perasaan Raisa saat ini. Merasa terpojokan oleh Bima. Tatapannya bertemu dengan iris mata Guntur, Anjani tersenyum singkat dan percaya maksud Guntur sebenarnya.

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now