- Chapter 6 -

1.3K 198 71
                                    

"Haah.. Kamu benar benar pintar menyiksaku. Persis seperti Ayahmu."

Pria itu akhirnya sampai di lantai paling atas menara selang beberapa menit setelah Atheia. Tidak ada satu tetespun keringat di pelipisnya. Seperti kata istrinya, Soo young sangat langsing seperti bulu angsa.

"Jangan berpura pura. Aku tau kamu sama sekali tidak lelah. Nah baringkan Ibuku di tempat tidur."

Atheia mengambil beberapa botol ramuan dari dalam brankas dan mencampurnya menjadi satu. Asap putih tampak mengepul dari dalam botol dengan cairan ungu di dalamnya.

"Ini sudah disimpan selama tiga puluh tahun. Kurasa sekarang sudah bisa dipakai."

"Itu ramuan pengembali ingatan warisan Ayahmu?"

"Benar. Sebelum dia pergi, dia sempat memberitahuku soal ramuan ini. Sifatnya seperti anggur, perlu waktu hingga siap digunakan. Dia membuatnya untuk berjaga jaga dan benar ramuan ini sangat berguna sekarang."

Suaminya mengambil ramuan ungu itu dari tangan Atheia dan melihat kandungan di dalamnya dengan mata telanjang.

"Bukankah ini campuran mana Ayah dan Ibumu?"

"Sepertinya begitu. Padahal Ayah bisa mengambil manaku jika dia butuh campuran seperti ini. Sungguh orang yang rumit."

"Dia hanya khwatir padamu. Lihat dia butuh sebanyak ini."

Atheia menghela nafas dan mengambil kembali botol ramuan ayahnya.

"Yah pokoknya kita coba dulu. Coba dudukan dulu Ibuku."

Pria tampan itu mendudukan Soo young sesuai instruksi sang istri. Atheia membuka perlahan mulut Ibunya untuk memasukan ramuan ungu berasap yang baru dia buat. Dua orang itu sekarang jadi seperti komplotan penjahat yang berusaha meracuni wanita cantik.

"Uhuk..Uhuk.."

"Waaa.. Maafkan Athe, Mama. Mau tidak mau mama harus minum ini jika tidak mau sakit kepala lagi."

"Kenapa kamu yang menangis. Cepat masukan semua ramuannya."

Tak lama cairan hangat turun dari sudut mata Soo young. Sedikit demi sedikit kenangan masa lalunya mulai bermunculan bagai sebuah film panjang tiada akhir. Dia sekarang ingat bagaimana dia hidup di tiga kehidupan berbeda sebelum akhirnya terlahir kembali.

Sampai aku mati.. Tidak, bahkan jika aku mati, kenyataan kau adalah putriku tidak bisa dirubah.

Semoga kita bisa selamanya merasakan cinta yang tidak pernah hilang walaupun kita dipisahkan oleh ruang dan waktu.

Kini dia tau siapa dirinya sebenarnya, siapa ayahnya, siapa pria bermata ruby di dalam mimpinya dan bagaimana mereka akhirnya dipisahkan paksa oleh waktu dan takdir.

Athanasia.. kamu harus jadi Ratu yang kuat, semua orang bergantung padamu.

Aku pergi duluan. Jangan menangis lagi sayang, kita akan segera bertemu lagi. Percayalah padaku.

Mama.. Aku akan menunggumu sampai kita bisa berkumpul lagi.

Soo young terisak dalam tidurnya. Dia sangat merindukan orang orang dalam mimpinya, bagaimana dia bisa sampai lupa dengan mereka semua selama hampir tiga puluh tahun?

"Ayah.. Lucas.."

"Mama.. kita akan segera berkumpul lagi. Jangan menangis."

Atheia jadi ikut menangis melihat mamanya diliputi kesedihan mendalam. Soo young teringat bagaimana dia harus rela melepas pergi kedua pria yang disayanginya. Betapa sulitnya dia melihat peti mati ayahnya ditutup dan bagaimana dia memeluk erat Lucas sebelum pria itu berubah menjadi abu putih terbawa angin.

Edelweiss (Who Made Me A Princess Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang