0.8.

1.7K 328 249
                                    

"Padahal Jimin yang kena, tapi ngapa gue yang deg-degan ya?" Ujar Seokjin.

"Hyung aja yang gak kena deg-degan, apalagi gue yang kena." Sahut Jimin, lalu lelaki itu pun mengambil kartu yang didominasi warna hitam tersebut.

Ungkap rahasiamu!

~Do or Die~

"Lo punya rahasia apaan, Jim?" Reflek Taehyung saat mengetahui isi dari kartu yang Jimin baca.

"Mungkin rahasia hidup yang tidak diketahui siapa pun selain orang itu sendiri. Setiap dari kita pasti punya rahasia pribadi, kan?" Ujar Beomgyu.

"Lah, bukannya dengan kata lain ini sama aja dengan kita membuka aib kita sendiri?" Hoseok menatap muka teman-temannya meminta persetujuan.

"Bener, Seok. Ini sama aja dengan kita membuka aib kita sendiri. Wah, gak bener nih game. Lama-lama makin ngelunjak!" Kesal Namjoon.

"Ini bener-bener gak boleh dibiarkan terlalu lama. Semakin ke sini game semakin berbahaya. Bisa aja ntar kedepannya ada kartu yang meminta kita untuk bunuh diri." Ujar Yoongi serius.

"Iya, hyung. Permainan ini semakin keterlaluan! Kalau aja dia orang, udah pasti gue hajar sampek perutnya mimisan." Timpal Taehyung.

"Yang mimisan itu hidung, hyung. Kalau perut mimisan ya lucu." Canda Beomgyu diiringi kekehan ringan.

"Di masa- masa begini, masih sempat aja ngelawak lo." Ketus Jungkook.

"Tau tuh, si Beomgyu emang mencurigakan." Timpal Hoseok.

"Heh kalian berdua, jangan gitu sama anak kecil, Beomgyu masih SMA tahu! Lagian dia kan cuma mau bercanda, biar keadaan gak genting-genting amat." Ujar Seokjin.

"Tapi, hyung. Di keadaan seperti ini dia masih aja sempat ngelawak. Secara logika, orang kalau takut, dalam keadaan apa pun juga gak akan bikin lelucon. Beomgyu pelakunya ya!" Jungkook menatap Beomgyu dengan tatapan bencinya.

"Kook, jangan gitu napa! Lo tahu gak sih? Sifat lo yang seperti itu tuh bisa buat mental dia down. Bahaya buat masa depannya, Kook. Toh kalau dia pelakunya, pasti bakal ketahuan juga! Lagian lo juga gak punya bukti jika dia pelakunya. Kalau orang ngelempar lelucon dibilang pelaku, dunia ini akan suram karena gak akan ada yang mau jadi manusia humoris. Orang humoris emang sifatnya begitu, suka lempar lelucon sana-sini." Ujar Seokjin kesal menatap Jungkook serius.

"Bener juga, orang humoris emang kadang gak ngerti situasi. Gue juga gitu soalnya, cuma semenjak gue mulai sibuk skripsi, ditambah lagi teror ini, gue mulai belajar untuk ngerti situasi." Hoseok menimpali.

"Yayaya, gue salah. Oiya Jim, jawab gih rahasia lo." Jungkook mengingatkan Jimin.

"Duh, Kook. Gue takut. Gue takut kalian semua bakal benci sama gue. Kalian bakal jauhin gue, kalian bakal gak anggep gue sebagai teman lagi, kalian bakal menghindar dari gue. Gue, gue itu lelaki yang buruk." Cicit Jimin, namja imut itu pun tak kuasa untuk menahan tangisannya. Dia menangis mengingat masa lalunya yang kelam.

"Jim, gak usah ragu. Gue janji, apa pun rahasia lo nanti, gue bakal tetep sayang sama lo. Gue akan tetep peduli sama lo. Dan gue harap, semuanya mau nerima Jimin apa adanya." Seokjin menatap semua teman-temannya, meminta pengertian mereka.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang