3.4.

1K 194 53
                                    

Pagi ini, keduabelas namja penghuni kost manoban tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama seusai mengembalikan piring dan sendok milik keluarga Lisa yang sempat mereka gunakan pada acara bakar-bakar malam itu.

Seusai Seokjin menghidangkan makanan, mereka semua pun mulai menyantap jatah masing-masing sembari berbincang-bincang seperti biasanya.

"Gaes, gue yakin banget kalau orang yang pake baju serba item tadi adalah pelaku yang selama ini kita cari." Ucap Seokjin mengawali pembicaraan.

"Iya, gue juga ngerasa begitu karena orang tadi sangat mirip dengan pelaku yang melemparkan pisau di punggung Soobin waktu itu." Timpal Hoseok.

"Emm, kalau begitu bisa saja orang tadi adalah orang yang menusuk Jennie di taman kala itu." Tambah Seokjin.

"Kita semua sudah melihat pelaku itu. Jadi, gue rasa langkah kita akan lebih mudah untuk kedepannya." Ujar Yoongi.

"Tapi gue rasa nggak semudah itu, hyung. Apa mungkin kalau pelakunya cuma dia? Gue rasa nggak, gue rasa pelakunya bukan hanya orang itu saja." Sahut Namjoon.

"Tapi jika kita bisa menangkapnya dan memaksanya untuk buka mulut, gue rasa kita sudah bisa menyelesaikan masalah ini." Tukas Seokjin.

"Nggak, hyung. Gue masih sangat yakin kalau diantara kita lah pelaku yang sebenernya. Kenapa? Inti dari teror ini adalah kotak sialan itu, dan saat kita memainkannya, hanya ada kita sendiri yang menyaksikan. So, itu adalah alasan yang ngebuat gue masih yakin kalau diantara kita lah pelaku yang sebenarnya." Ucap Yeonjun.

"Emm, masuk akal juga. Teror ini kan emang bermula dari kotak gila nan sialan itu. Oh iya, Kook. Lo tadi sempat liat orang itu, nggak?" Seokjin bertanya pada Jungkook.

"Gue nggak liat wajahnya sih, tapi gue nemuin gelang ini di dia. Dan gue tuh kenal banget sama gelang ini. Ini adalah gelang yang papa gue kasihin ke gue dan Kyungsoo hyung." Balas Jungkook.

"Berarti emang bener kalau Kyungsoo adalah pelakunya." Ujar Seokjin dengan yakin.

"Tapi sepertinya tidak, hyung. Orang itu tinggi. Sedangkan Kyungsoo hyung, dia namja yang pendek. Gue yakin kalau namja tadi bukanlah Kyungsoo hyung. Tapi gelang ini? Entahlah, semuanya menjadi semakin rumit." Ucap Jungkook sembari menghela nafas lelah karena situasi yang kian membingungkan.

"Mungkin kebetulan aja gelangnya sama. Lagian di dunia ini gelang yang seperti itu nggak cuma satu, kan?" Soobin berkata.

"Iya, mungkin hanya kebetulan sama." Timpal Taehyung.

"Tapi masa sih kebetulan? Mungkin saja orang tadi adalah suruhan dari Kyungsoo hyung." Ucap Hueningkai.

"Masa iya suruhan dikasih gelang dari atasan? Apalagi gelang tadi sudah seperti identitas diri. Kalau Kyungsoo hyung memberikan gelang itu kepada orang tadi, bukankah itu akan sangat beresiko? Jadi, walaupun mungkin Kyungsoo hyung adalah pelaku, nggak mungkin lelaki itu ngasih gelangnya ke bawahan karena itu sangat membahayakan jati dirinya." Bantah Soobin.

"Soobin ada benernya juga." Timpal Taehyung.

"Soobin hyung bener. Akan sangat berbahaya jika pelaku yang sebenernya memberikan barang pribadi ke orang lain. Itu sama saja dengan dia membeberkan jati dirinya. Jadi, nggak mungkin ada pelaku teror yang melakukan hal sebodoh itu." Taehyun ikut menimpali.

"Terus maksud dari gelang itu apaan?" Hueningkai mengangkat sebelah alisnya bertanya.

"Ya kebetulan sama, mungkin." Jawab Taehyung sebisanya.

"Gue kurang setuju sih kalau itu semua hanyalah sebuah kebetulan. Emm, pasti ada sesuatu yang belum bisa kita mengerti di sini. Kejadian ini sepertinya saling berkaitan, bukan hanya sebuah kebetulan belaka mengingat betapa berharganya tiap detail dalam kejadian ini." Ujar Taehyun.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Where stories live. Discover now