1.8.

1.3K 242 212
                                    

Hari yang benar-benar tak pernah diharapkan kedatangannya.

Hari ini, Senin tanggal 29.

Tepat jam 7 pagi tadi, terbongkarlah tragedi pembunuhan tragis pada penjaga sekolah yang sampai sekarang belum diketahui pasti kapan hal buruk itu terjadi.

Keadaan terbunuhnya penjaga sekolah ini sangatlah mengenaskan. Kepala orang itu hampir putus, nyaris semua isi perutnya keluar, serta terdapat banyak sayatan di sekujur tubuhnya. Darah berceceran di mana-mana.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti terbunuhnya penjaga sekolah itu. Motif pembunuhan ini juga tidak jelas karena selama ini, penjaga sekolah BigHit yang semua orang kenal adalah pria lembut berhati mulia.

Terjadinya tragedi mengenaskan ini berimbas pada kosongnya pelajaran bagi siswa dan mahasiswa karena pihak berwajib sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi. Beberapa dokter juga dikerahkan untuk menaksir waktu pembunuhan itu terjadi.

Karena pelajaran kosong untuk waktu yang entah sampai kapan, semua penghuni kost Manoban memilih untuk berkumpul bersama di kantin 1. Seokjin dan Yoongi juga ikut berkumpul setelah tugas yang mereka emban di sekolah ini sudah selesai. Ah, jangan lupakan Kyungsoo yang juga ikut bersama mereka berduabelas.

"Emm, gue curiga kalau kejadian ini ada hubungannya sama teror kalian." Ujar Kyungsoo membuka pembicaraan.

"Kenapa hyung mikirnya gitu?" Tanya Namjoon.

"Nah, gue juga penasaran. Kenapa lo curiga kalau kejadian ini ada hubungannya sama teror kita? Emang lo ngerti detail kejadiannya?" Jungkook ikutan bertanya.

"Feeling aja sih. Lagian kalian semua kan sekolah sini, tragedi pembunuhannya di sini. Mungkin aja pelaku dari teror yang kalian alami itu anak sini juga. Emm, mungkin penjaga sekolah ini tahu sesuatu terkait teror kalian, makanya dia dibunuh sama orang itu." Jelas Kyungsoo.

"Saat gue dan beberapa dokter memeriksa keadaan jasad, kami memperkirakan bahwa korban dibunuh sekitar jam 4 pagi." Ujar Seokjin memberikan informasi.

"Emm, kalau memang penjaga sekolah kita dibunuh oleh pelaku teror, berarti tadi pagi pelaku ke sini, kan? Tapi diantara kita tidak ada yang pergi ke sekolah jam 4 pagi tadi, berarti pelakunya bukan diantara kita, kan?" Tanya Soobin.

"Bin, mungkin saja pelakunya tetep salah satu diantara kalian. Bisa saja pelaku menyuruh bawahannya. Kenapa gue curiga kalau pelakunya adalah kalian sendiri? Kalau dari yang Jimin dan Taehyung ceritain ke gue, kalian selalu terancam dimana-mana. Jadi ya pelaku itu jelas tahu kegiatan kalian sehari-hari dengan baik." Kyungsoo berujar seraya menatap muka mereka semua untuk meminta persetujuan.

"Kyungsoo hyung bener, gaes." Timpal Jimin.

"Dan gini, pelaku jelaslah orang yang mengerti sifat kalian secara persoal dengan baik. Kenapa begitu? Khasus teror itu biasanya dilatar belakangi oleh dendam, walaupun gak semuanya. Dan yah, jika mengenal sifat korbannya dengan baik, pelaku akan mudah untuk melancarkan aksinya." Ujar Kyungsoo melanjutkan ucapannya tadi.

"Kok lo ngerti begituan, Soo?" Tanya Yoongi.

"Huft, ayah kandung gue adalah seorang detektif di Busan. Dari kecil gue udah tertarik dengan dunia begituan karena ayah gue selalu cerita ke gue tentang pekerjaannya saat gue masih kecil. Sampai saat gue kelas 3 SD, ayah gue terbunuh saat menyelidiki khasus pembunuhan berantai di Seoul. Gue sedih parah, dan gue mendalami dunia ini untuk mengungkap siapa pembunuh ayah gue yang sampai sekarang masih jadi misteri. Polisi memilih untuk tidak meneruskan penyelidikan karena takut akan ada korban lagi." Kyungsoo menghela nafas, ia berusaha menabahkan hati untuk menahan perih mengingat masa lalunya.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें