3.2.

1K 194 49
                                    

Jarum pendek jam sudah menunjukkan pukul 12 pada siang hari ini. Udara terasa begitu panas di luar sana, tapi karena kedua belas namja penghuni kost manoban tengah berada di dalam kost, maka mereka tak terlalu merasa kepanasan.

Hari ini mereka semua tengah di dapur untuk menyiapkan makan siang.

Kecuali Hoseok dan Yoongi.

"Hyung, apa lo membutuhkan sesuatu?" Hoseok bertanya pada Yoongi yang terbaring di sofa dengan menjadikan paha Hoseok sebagai bantalnya.

"Nggak, gue cuma mau tiduran. Lo tetep di sini, jangan pergi!" Yoongi membalas sekenanya sembari memejamkan mata.

"Baiklah." Balas Hoseok seraya mengelus surai Yoongi yang berwarna hitam pekat.

Hoseok memandangi wajah tampan Yoongi, berpikir bahwa lelaki itu pasti sangat menderita saat ini. Selalu merasa lelah dan tak berenergi setiap saat pasti sangatlah menyebalkan.

"Seok, apa Yoongi hyung baik-baik saja?" Namjoon mendekat ke sofa di mana Yoongi dan Hoseok tengah berdua saja di sana.

"Ya, dia baik-baik saja. Tapi suhu badannya sangat tinggi. Gue bahkan bisa merasakan paha gue panas karena dia menggunakannya untuk bantal." Jawab Hoseok.

"Oh, benarkah?" Namjoon meletakkang punggung tangannya di kening Yoongi untuk memeriksa kondisinya. Dan benar saja, badan Yoongi terasa sangat panas.

"Gue panggilin Seokjin hyung, ya!"

Namjoon beranjak pergi dari sofa untuk menemui Seokjin, setelah mengatakan apa yang sedang terjadi terhadap Yoongi, Seokjin pun langsung membawa air di baskom dan sebuah handuk kecil untuk mengompres Yoongi.

Segera ia berjalan menuju sofa untuk mengobatinya.

"Siniin muka dia, Seok. Mau gue kompres." Ujar Seokjin meminta Hoseok untuk mengubah posisi Yoongi supaya lelaki berkulit putih mendekati pucat itu tidak tidur dengan posisi miring.

"Oke." Hoseok pun memindah posisi Yoongi supaya tidur telentang.

Setelah Yoongi berada pada posisi yang tepat, Seokjin pun lantas memasukkan handuk kecil itu ke dalam baskom berisi air, memerasnya, lalu meletakkan handuk itu di atas kening Yoongi hingga memenuhi jidat lelaki itu.

Di sisi lain, terlihat Jimin dan Jungkook yang sedang mengupas kentang untuk dijadikan bahan tambahan sup ayam.

"Kook, caranya ngupas kentang tuh gimana, ya? Perasaan tadi kentangnya gede, setelah gue kupas, kok jadi kecil?" Jimin bertanya pada Jungkook yang berada di sampingnya.

Mendengar itu, Jungkook lantas menoleh untuk melihat apa yang Jimin lakukan.

"Hyung, apa yang lo lakuin, hei? Kalau lo ngupas kentang dengan cara seperti itu, maka sama aja lo buang-buang kentang secara percuma. Bisa-bisa kentang sekilo tinggal sisa setengah kilo kalau lo yang kupas." Omel Jungkook kepada Jimin yang membuang nyaris setengah dari daging kentang karena mengupas terlalu dalam.

"Ih, ya maaf, Kook. Gue kan nggak tahu." Sahut Jimin.

Karena lokasi Jimin dan Jungkook tak jauh dari posisi sofa di mana Seokjin, Yoongi, Hoseok, dan Namjoon berada, maka suara mereka berdua terdengar jelas.

Seokjin dan Namjoon pun memilih untuk menghampiri Jimin dan Jungkook.

"Jim, sini gue ajarin kupas kentang yang bener." Ujar Seokjin sembari mempraktekan cara mengupas kentang yang benar di hadapan Jimin.

"Wah, bisa-bisa abis nih kentang kalau Jimin yang ngupas." Celetuk Namjoon saat melihat kentang hasil kupasan Jimin.

"Udah, gak papa. Lagian ini adalah kali pertama Jimin kupas kentang, bukan? Wajarlah." Ujar Seokjin.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Where stories live. Discover now