2.2.

1.1K 230 98
                                    

"Apa benar kalau jadwal akan kembali pulih seperti biasanya itu mulai Senin depan?" Soobin bertanya untuk membuka pembicaraan.

Hari ini hari Rabu tanggal 1. Kesepuluh namja dengan satu yeoja tengah duduk berkumpul di kantin 5, kantin umum sekolah BigHit.

Jika kalian bingung siapa saja mereka, mereka adalah seluruh penghuni kost manoban tanpa Seokjin dan Yoongi beserta anak dari pemiliknya, Lalisa Manoban.

Sebenernya hari ini Lisa berencana untuk mengajak ketiga temannya yang lain, tapi sayangnya mereka semua ada urusan.

Dokter Jisoo yang masih belum selesai menganalisis jenazah korban.

Rose yang dilarang keluar kantor oleh ayahnya karena takut terjadi apa-apa pada putri semata wayangnya.

Jennie yang masih sibuk mengurusi anak-anak teater mengingat posisinya sebagai ketua kelas tersebut.

"Denger kabar dari siapa, hyung? Kok gue kagak tahu?" Beomgyu menjawab.

"Tadi saat gue ada kelas, guru yang ngajar bilang gitu." Jawab Soobin.

"Syukur deh kalau gitu, gak betah gue sekolah jamnya dipotong gini, banyak nganggurnya di kost." Ujar Taehyun.

"Lo mah gak ngaruh Tae mau dipotong atau nggak jam sekolahnya, orang tiap hari sepulang sekolah lo langsung belajar sampai jam tiga buat gantiin jadwal yang kepotong. Uning sampai heran, kok ada gitu lho orang serajin Taehyun. Dikasih keringanan belajar malah gak seneng." Celetuk Hueningkai.

"Orang males doang yang seneng jadwal belajar dipotong!" Taehyun berujar songong seperti biasanya.

"Yang selalu peringkat satu paralel mah beda." Sahut Yeonjun.

"Seharusnya kalian tuh belajar dari Taehyun, rajin, pantang menyerah. Gue aja kalau lagi dalam mode malas belajar, pasti langsung keinget Taehyun, terus mikir, 'kalau Taehyun aja bisa, kenapa gue enggak?' Makanya gue sekarang lebih rajin daripada dulu sebelum kenal Taehyun." Ujar Soobin.

"Wih, Taehyun dah punya pengikut, njir." Celetuk Beomgyu.

Taehyun hanya memutar bola matanya malas sembari berkata, "Kalian tuh harusnya kayak Soobin hyung gitu lho, memandang sesuatu tuh dari sisi yang positif. Kayak dia mandang gue dari sifat rajin gue, nggak kayak kalian yang cuma mandang sifat songong gue. Kapan mau maju kalau mikirnya sisi negatif mulu?" Taehyun berujar sedikit ketus.

"Udah Taehyun, udah. Gue lagi gak minat dengerin semprotan dari mulut lo itu." Sahut Hueningkai.

"Ini Seokjin hyung sama Yoongi hyung belum selesai menyelidiki, ya? Kok belum kelihatan sih dari tadi." Ujar Yeonjun mengalihkan topik pembicaraan.

"Ya belum lah, hyung. Kalau udah selesai juga pasti langsung ke sini." Jawab Beomgyu.

"Tahu dari mana lo kalau mereka bakal ke sini setelah penyelidikan hari ini selesai?" Yeonjun bertanya sambil menatap muka Beomgyu.

"Tadi kan mereka berdua udah bilang kalau penyelidikannya selesai mereka bakal langsung ke sini, lagian juga kalau gak ke sini mereka mau ke mana? Orang mereka gak ada temen juga selain kita." Balas Beomgyu.

"Kata siapa, hyung? Mungkin aja mereka masih punya temen yang belum wisuda. Kayak Jisoo noona, dia kan masih punya temen di sini. Ada Jennie noona, Rose noona, dan Lisa noona." Sahut Hueningkai.

"Nah lho, gimana? Bisa aja mereka berdua gak langsung ke sini malah nongkrong dulu sama temen lama." Celetuk Yeonjun.

"Emang kenapa sih lo dari tadi nyariin mereka, hyung? Mau ngapain?" Beomgyu mengangkat sebelah alisnya bertanya.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Where stories live. Discover now