2.8.

1K 208 44
                                    

"Lebih baik sekarang kita obati Hoseok dulu. Gue yakin banget isi kartu yang Namjoon terima nanti akan sangat ngebuat kita membuang banyak waktu karena isinya yang kemungkinan besar mengharuskan Namjoon untuk ngebongkar sesuatu yang buruk." Ujar Yoongi mengawali pembicaraan.

"Iya, gue setuju. Sekarang gue ngerti kenapa pelaku selalu naruh tantangan melukai di awal barulah setelah itu tantangan untuk mengungkap sesuatu. Ia tahu mengungkap sesuatu yang buruk pasti membutuhkan waktu yang lama karena dia yang disuruh mengungkapkan sesuatu harus menyiapkan mental serta tenaga dan itu tidak bisa di dapatkan dengan cepat. Pelaku ingin korban di tantangan awal merasakan sakit yang lama karena harus menunggu ronde kedua selesai." Timpal Taehyun.

"Wah, bener juga lo, Tae. Gue baru sadar sekarang. Ternyata pelaku sangatlah licik." Sahut Beomgyu.

"Ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Kita harus segera menangkap pelaku supaya untuk ke depannya tidak akan ada korban lagi karena gue yakin semakin ke sini maka tantangan akan semakin sakit dan sakit." Ujar Hueningkai.

"Iya sih, kita memang harus segera menangkap pelaku, tapi menangkap dia bukanlah hal yang mudah. Kita juga lagi berusaha mengumpulkan info demi info. Makanya harus sedikit sabar." Sahut Taehyun.

Sementara Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai bercakap-cakap, sedari tadi Seokjin tengah sibuk mengobati lengan kiri Hoseok.

"Info apa aja yang udah kita dapat?" Hueningkai bertanya.

"Petunjuk angka 224, 30, 10, dan 3." Jawab Beomgyu sekenanya.

"Jangan lupain pisau yang Kyungsoo hyung temuin." Timpal Taehyun.

"Oh iya, itu juga termasuk info yang sangat penting. Bahkan itu bisa dijadiin bukti." Sahut Beomgyu.

"Tapi sampai sekarang kita tetep nggak bisa mendapatkan kejelasan jati diri pelaku bahkan setelah beberapa bukti yang sudah terkumpul. Kita harus gimana untuk ke depannya?" Hueningkai bertanya.

"Kalau gue sih ngikut arus aja." Sahut Beomgyu.

"Iya kalau arusnya membawa kita ke lokasi yang baik, kalau malah bawa kita ke tempat yang buruk gimana? Gak selamanya hidup ngikut arus itu adalah hal yang baik untuk dilakuin, terkadang kita sebagai manusia seharusnya bisa 'berenang' untuk mencari tempat indah itu sendiri. Bukan cuma ngikut arus yang entah akan membawa kita ke mana." Ujar Taehyun.

"Tapi terkadang kita harus ngikut arus, Tae. Soalnya kalau terus 'berenang' kita bakal kehabisan tenaga dan berakhir dengan ngikut arus lagi." Balas Hueningkai.

"Ya makanya gue bilangnya terkadang, bukan selalu. Ada masanya emang kita harus hidup ngikut arus aja, tapi pastinya di saat kita ngikut arus kita akan bertemu lokasi yang indah. Tempat seperti itu lah yang perlu kita singgahi untuk rehat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan hidup yang belum usai." Ucap Taehyun.

"Oke, intinya adalah kita harus berjuang. Gak boleh cuma ngikut aja karena masa depan kita adalah kita sendiri yang nentuin, benar?" Beomgyu bertanya.

"Iya, mungkin seperti itu maksud Taehyun." Sahut Hueningkai.

"Iya, intinya seperti itu. Kita harus mau berjuang untuk masa depan kita, jangan cuma ngikut arus doang. Kita harus berani untuk berubah." Ujar Taehyun.

"Hyung, buruan ambil gih kartunya. Keburu malam, ntar." Ucap Beomgyu mengingatkan Namjoon untuk memgambil kartu yang tertumpuk di tengah mereka.

"Iya, hyung. Buruan." Timpal Hueningkai.

"Oke."

Namjoon mengambil kartu yang berada di tumpukan paling atas, setelah itu, ia pun membaca isi dari kartu itu.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Where stories live. Discover now