4.3.

1K 189 211
                                    

Siang ini, jam telah menunjukkan pukul 03.00.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, hari ini kesebelas namja penghuni kost manoban sudah berada di belakang resto untuk melihat lokasi pembunuhan Beomgyu yang sudah tidak dibatasi oleh garis polisi walaupun masih terlihat beberapa polisi yang tampak menyelidiki khasus ini.

"Lokasi pembunuhannya ada di sana, apa kalian berempat ingin lihat?" Jimin bertanya pada empat namja termuda di kost mereka yang diangguki oleh keempatnya.

Jimin pun menggiring mereka menuju tepi sungai tempat yang diperkirakan sebagai titik di mana Beomgyu disiksa.

"Ya ampun, padahal kejadiannya sudah lebih dari satu hari. Tapi kenapa darahnya masih tercetak sangat banyak dan cukup jelas? Gue rasa Beomgyu hyung disiksa habis-habisan deh sama pelakunya." Ujar Taehyun menatap nanar darah yang masih tercetak cukup jelas di tanah.

"Ya ampun!" Soobin yang baru saja melihat lokasi pembunuhan Beomgyu yang dipenuhi oleh darah itu langsung terkulai pingsan di tanah.

"Ya ampun, Soobin!" Yeonjun reflek selonjoran di tanah sembari meletakkan kepala Soobin di pahanya sebagai bantal supaya kepala Soobin tidak sakit.

"Soobin hyung kenapa tiba-tiba pingsan, sih?" Hueningkai ikutan panik. Alhasil, dia pun ikut duduk di tanah untuk melihat Soobin lebih dekat.

Setelah itu, beberapa namja yang lain pun ikutan mengerumuni Soobin.

"Oh iya, gue baru inget kalau Soobin hyung ada problem sama darah." Ujar Taehyun.

"Problem apaan?" Yoongi bertanya.

"Soobin hyung pernah cerita ke gue kalau dia tuh bisa ngerasa takut banget jika ngeliat banyak sarah. Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, dia bisa kaget dan berujung pingsan seperti saat ini. Dulu juga katanya dia pernah hampir tertabrak mobil gara-gara dia pingsan akibat nggak sengaja ngelindes ayam di tengah jalan." Jawab Taehyun.

"Tahu gitu kenapa tadi Soobin lo ajak liat, setan!" Yoongi berujar dengan ketus.

"Ya kan gue lupa, hyung." Sahut Taehyun.

"Heh, kalian berdua nggak usah bertengkar. Ini Soobin-nya gimana?" Yeonjun bertanya.

"Di bawa ke dalam Resto aja, Jun. Ntar biar dirawat sama orang-orang sana." Jawab Seokjin.

"Di bagian mana? Yakali gue bawa dia ke kasir." Sahut Yeonjun sedikit ngegas.

"Ya pokoknya di dalem lah, Jun." Ucap Seokjin.

"Di dalem mana? Dalam toilet? Yakali!" Yeonjun menyeletuk.

"Yaudah ayo sini gue anterin. Taehyung tolong lo bantu Yeonjun angkat Soobin. Pasti berat tuh bocah bongsor, jelas Yeonjun nggak bakal kuat gendong kalau sendiri." Ujar Seokjin meminta Taehyung yang ada di dekat Yeonjun untuk membantu adik sepupunya itu dalam mengangkat tubuh bongsor Soobin.

Butuh perjuangan cukup keras untuk membawa Soobin hingga berada di gendongan mereka berdua, tapi nyatanya kedua saudara sepupu itu berhasil.

"Ini kita mau bawa dia ke mana?" Yeonjun bertanya pada Seokjin.

"Sini ikutin gue."

Setelah berkata seperti itu, Seokjin pun berjalan dengan sedikit tergesa ke dalam resto lewat pintu belakang diikuti oleh Yeonjun dan Taehyung yang mengangkat Soobin serta Taehyun dan Hueningkai. Segera matanya mengelilingi pemandangan dalam resto untuk melihat-lihat lokasi yang ada. Setelah dia berhasil melihat ruangan di mana terdapat beberapa pekerja, baik namja maupun yeoja, tengah duduk bersantai di ruang rehat, dia pun berinisiatif untuk membawa Soobin ke sana.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum