4.1.

1K 192 342
                                    

Malam sehabis makan malam, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung, Jungkook pergi ke lokasi kejadian pembunhan Beomgyu.

Sebenernya ini hanyalah tugas Yoongi karena dia dapat tugas untuk menyelidiki kasus ini, tapi kesepuluh teman lainnya ingin ikut. Tapi karena besok masih hari sekolah, maka Yoongi hanya mengijinkan anak Bangtan saja mengingat mereka tidak ada jadwal pagi di hari mendatang.

"Anak SMA gak usah ada yang ikut. Yeonjun juga gak usah ikut, lo jagain Soobin, Taehyun, sama Hueningkai. Yang lain boleh ikut." Ujar Yoongi sembari mempersiapkan alat-alat yang ia butuhkan.

"Asik, boleh ikut! Berasa detektif gue." Celetuk Hoseok.

"Hyung, ini bukan buat main-main loh. Nanti yang serius. Niat kita buat bantuin Yoongi hyung, bukan nyusahin Yoongi hyung." Ucap Taehyung pada Hoseok.

"Hoseok nanti mending dilakban aja mulutnya." Kekeh Seokjin.

"Udah-udah, gak usah banyak bacot lagi. Mending sekarang kita langsung berangkat aja. Yeonjun, Soobin, Taehyun, Hueningkai, jaga diri kalian baik-baik selama kami pergi, ya. Kalau ada apa-apa langsung telepon. Kami pergi dulu, ya!"

Setelah Jungkook berkata seperti itu, keempat anak Tubatu pun mengangguk mengerti sedangkan ketujuh namja yang lain pun beranjak pergi meninggalkan kost.

"Ke sana naik apa?" Namjoon bertanya ketika ketujuh namja itu baru saja keluar gerbang.

"Jalan kaki bisa, kan? Bukannya letak resto itu nggak jauh dari sini?" Seokjin menatap muka kawan-kawannya.

"Bisa, hyung. Deket kok restonya. Lokasinya gak jauh dari bank deket sini." Jawab Jungkook.

Mereka bertujuh pun langsung berjalan menuju tempat tujuan. Bumi yang sudah gelap ini tak menyurutkan semangat ketujuh namja itu untuk menyelidiki khasus teman sekost mereka.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi tujuan. Tiba di belakang resto tempat di mana Beomgyu disiksa, kondisi tempat itu begitu terang oleh lampu yang sengaja disorot di lokasi kejadian. Lokasi di mana warna darah Beomgyu masih tercetak jelas di sana walaupun cairan itu sudah terseap oleh tanah yang ada.

"Ngeri banget, anjir. Darahnya Beomgyu banyak banget." Ujar Seokjin kala namja tampan itu melongokkan kepala untuk melihat kondisi TKP dengan seksama.

"Hyung, kita berenam boleh ikut ngelewati garis polisi, gak?" Namjoon bertanya pada Yoongi.

"Nggak! Kalian nunggu aja di luar garis polisi, atau kalau mau kalian bisa cari-cari bukti di kawasan-kawasan yang bebas dari daerah penyelidikan kepolisian." Jawab Yoongi. Setelah itu, namja bermulut pedas itu pun masuk ke TKP melewati garis kuning yang menghadang.

"Oke, hyung. Bukti-bukti yang hyung bilang tadi maksudnya apa aja, ya?" Taehyung bertanya pada Yoongi yang sudah fokus bekerja.

"Ya pokoknya hal-hal yang mencurigakan lah, Tae." Jawab Jimin seakan tahu kalau Yoongi tidak akan menjawab pertanyaan Taehyung karena namja tadi sudah sibuk bekerja.

"Hal-hal yang mencurigakan tuh apa aja?" Hoseok menatap Jimin dengam raut tanya.

"Seok, pertanyaan lo gak bermutu. Berhenti tanyain sesuatu yang gak jelas atau gue lakban tuh mulut." Tegas Seokjin kesal pada Hoseok karena namja periang itu tidak bisa berhenti mengatakan hal-hal yang tidak perlu.

"Kejam banget lo, hyung." Kesal Hoseok.

"Heh, kalian berenam! Ngejauh, nggak? Ganggu orang kerja!" Yoongi berujar ketus pada keenam temannya yang tak mau berhenti mengoceh.

"Hehe, maaf hyung." Kekeh Hoseok.

"Maaf, hyung. Ayo gaes pergi!" Namjoon berujar sembari menatap muka teman-temannya.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Where stories live. Discover now