06. Dor-dor

241 92 16
                                    

Happy reading

Dika mendengus kesal menatap pemandangan yang tidak mengenakan didepannya. Ingin beranjak pergi tapi perutnya sedari tadi meronta-ronta karena kelaparan.

"Biasa aja kali," ketus Dika mendelik sinis kearah dua manusia yang saling melempar tawa sedari tadi. Jujur, Dika benar-benar salut dengan Liby yang bisa tahan dengan kerandoman seorang Angkasa Nagedra.

Angkasa aslinya emang kang receh, random banget anaknya, tapi ketutupan sama sifat galaknya karena jabatannya sebagai ketua osis.

"Iri, bilang." Angkasa melirik Dika sekilas, lalu membuka ponselnya untuk menghubungi yang lain.

"Kenapa?"

Angkasa mengangkat tangannya mengelus rambut Liby, "Lo dimana?" Tanya Angkasa.

"Nunggu Mahes, di kelas,"

"Siapa?" Tanya Dika sembari mengucapkan terimakasih pada ibu kantin yang mengantar makanannya. Hanya sepiring nasi goreng dan segelas jus apel kesukannya.

"Orion," jawab Angkasa.

Dika mengangguk lalu mulai menyantap makanannya, laki-laki itu mengangkat kepalanya menatap Liby yang terdiam sejak Angkasa melakukan panggilan dengan Orion.

"Jangan sungkan sama gue, ayo makan. Angkasanya biarin aja," ujar Dika tersenyum agar Liby tidak merasa segan dengannya. Karena sungguh, gadis itu akan menjadi pendiam bersama mereka jika tidak ada Angkasa, jadi Dika berusaha agar gadis itu merasa nyaman dan bebas jika bersama mereka.

"Iya, hehe," jawab Liby disertai kekehan kecil.

"Mahes masih ada kelas? Bukannya udah istirahat?" Tanya Angkasa.

Orion mengangguk walau tahu Angkasa pasti tidak bisa melihatnya, "Gurunya belum keluar, gak dengar bel kayaknya."

"Gak ada yang bilangin?"

"Gak ada, pada takut soalnya itu Bu Mitha." Jawab Orion disertai kekehan kecil.

Angkasa ikut terkekeh mendengar nama guru yang kerap kali menjadi keluhan oleh murid-murid di sekolah itu. Bu Mitha, guru bk sekaligus guru matematika untuk kelas X yang terkenal tegas dan galaknya minta ampun.

Kelas X? Yap, Mahesa, Dika, Angkasa, Orion dan Bagas itu beda angkatan. Mahesa, murid kelas X IPA 1, si bungsu kesayangan anak-anak Tyrex. Dika dan Bagas yang satu kelas di XI IPA 2 serta Angkasa dan Orion, kakak kelas mereka yang akan segera lulus berada di kelas XII IPA 4.

Persahabatan tidak memandang umur bukan?

"Yaudah, kalau udah selesai langsung ke kantin," Ucap Angkasa.

"Siap, Paketos dua periode," sahut Orion.

"Ada-ada aja,"

"Ajak Bagas, Dia masih di ruangan musik kayaknya. Lo kan satu arah," lanjut Angkasa.

"Oke, ayang,"

"Najis, met." Sertak Angkasa yang langsung menjauhkan ponselnya dari telinga. Terdengar tawa Orion dari ponselnya membuat Angkasa mendengus kesal.

•••

"Lo lucu, mau gak jadi pacar gue?"

"Terlalu biasa,"

"Hey girl, Will you be my lover?"

"Alay,"

"Terus gimana anjing, rese lo!!" Kesal Bagas.

LyintusWhere stories live. Discover now