Mémoire : 14. Wrong

14.5K 1.8K 316
                                    

Akhir pekan Lisa kali ini cukup membosankan. Setelah Ayahnya berubah, Lisa tak diwajibkan lagi untuk mengikuti kemana pun Ayahnya pergi. Jadi, ketika dia baru saja kembali dari suatu tempat. Lisa memilih berbaring di atas ranjangnya sembari menyalakan Macbook. Berniat memeriksa tugas kuliah yang harus dikumpulkan besok.

Tapi niatan itu berubah seketika saat mengingat kondisi kakaknya kini. Lisa melihat, Jennie tampak semakin pucat. Tubuhnya juga lebih kurus dari sebelumnya. Membuat Lisa tak tega. Apalagi setelah kakaknya baru saja melakukan proses cuci darah. Efek dari pengoban itu cukup menyiksa Jennie.

Maka dengan keisengannya, Lisa mengetikkan sesuatu pada keyboard Macbook itu. Berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaannya pada mesin pencarian Google.

Peluang kesembuhan gagal ginjal kronis.

Search!

Setelah mendapatkan beberapa artikel yang berkaitan, Lisa membuka salah satunya. Membaca kalimat-kalimat itu dengan fokus hingga matanya menyipit.

Lisa terdiam sejenak ketika baru saja menyelesaikan membaca satu artikel itu. Tak lama, mulai beranjak dari ranjangnya. Meraih tas yang dia gunakan tadi. Lalu mengeluarkan satu kantong plastik putih yang berisi lima botol obat penenang.

Gadis berponi itu baru saja mendapatkannya tadi. Dia mengunjungi seorang Pskiater. Karena dia tak mungkin mendapatkan obat itu dengan sendirinya tanpa bantuan seorang Dokter.

Setelah yakin, Lisa membuang semua obat itu ke tempat sampah. Memejamkan mata dengan erat. Berharap dia bisa hidup tanpa semua obat itu. Karena walaupun bisa membuat Lisa tenang, obat itu justru akan merusak tubuhnya perlahan. Dan sekarang, Lisa tak mau itu terjadi.

Setelah merasa lebih tenang, Lisa merogoh saku celananya. Meraih ponsel berwarna midnight green kesayangannya. Mengetikkan sesuatu pada papan pesan yang akan  ditujukan untuk seseorang.

Wendy 언니
Online

Tampaknya kita akan lebih sering bertemu. Aku sudah memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi obat penenang itu. - 12.33 KST

Kenapa tiba-tiba? Bukankah kau baru saja mengambil lima botol tadi? - 12.33 KST

Aku tidak ingin merusak tubuhku dengan obat itu. - 12.34 KST

Baguslah jika kau sadar. Pintuku akan selalu terbuka untukmu. - 12.34 KST

Lisa memilih menyudahi obrolan di pesan singkat itu bersama Wendy. Kakak kelas Jisoo pada saat Senior High School yang kini menjadi seorang Pskiater. Dan Lisa cukup terbantu dengan gadis itu beberapa bulan ini.

"Lisa?" tubuh Lisa seketika menegak ketika melihat kepala Rosé tiba-tiba menyembul dari balik pintu.

"Waeyo, Unnie?" tanya Lisa dengan nada suara biasa. Namun tubuhnya bergerak cepat untuk kembali ke atas ranjang. Duduk disana sembari menutup layar Macbooknya dengan terburu-buru.

"Kenapa kau berbohong pada kami jika kau kalah dalam kompetisi itu?" tanya Rosé setelah duduk di samping Lisa. Sebenarnya gadis blonde itu ingin menanyakannya setelah Jisoo memberitahunya beberapa waktu lalu. Tapi tampaknya, saat inilah waktu yang tepat. Dimana masalah keluarga mereka sudah mulai mereda.

"A-Ah itu..." Lisa menggigit bibir bawahnya saat merasa kebingungan ingin menjawab dengan kalimat seperti apa.

Sebenarnya, Lisa bukanlah seseorang yang mudah kebingungan. Dia bahkan bisa berdebat semalaman jika mau. Tapi sekarang, dia sering sekali kebingungan. Seakan dia menjadi bodoh seketika.

Mémoire ✔Where stories live. Discover now