Bagian 16

22.7K 3.5K 402
                                    

Setelah sampai di rumah sakit, Xiao Zhan berlari menuju ke ruangan tempat dimana sang ibu dirawat. Xiao Zhan terlihat sangat khawatir, karena setiap ada hal seperti ini Xiao Zhan selalu takut jika keadaan ibunya akan semakin memburuk. Meskipun pada akhirnya ketakutan Xiao Zhan selalu saja terjadi, ia harus mendengar keterangan dokter jika keadaan ibunya tak kunjung membaik dan malah semakin memburuk.

"Ibu!" Seru Xiao Zhan yang hampir menangis ketika ia akhirnya melihat sang ibu sedang duduk merebahkan dirinya pada ranjang rumah sakit yang sudah ditinggikan.

Xiao Zhan berhambur memeluk ibunya, "ibu tidak apa-apa kan? Apa ibu kesakitan lagi?" Tanya Xiao Zhan khawatir.

Sang ibu malah tertawa, "ibu hanya bercanda kok, supaya kau datang" ucapnya seperti anak kecil.

"Ibuuuuuuuuu~ jangan lakukan itu! Kalau ingin aku datang ibu tinggal meneleponku bukan?" Protes Xiao Zhan, ia merasa sedikit kesal dengan tingkah sang ibu namun juga merasa lega melihat beliau tidak apa-apa.

"Kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, sampai kau lupa pada ibu" rajuk ibu Xiao.

"Aku selalu menemui ibu setiap bulan, apa itu tidak cukup? Aku selalu menyempatkan menemui ibu jika aku libur. Aku bekerja juga demi membiayai pengobatan ibu" jelas Xiao Zhan sedikit kesal, pasalnya ibunya selalu saja mengeluh tentang itu. Padahal Xiao Zhan juga terpaksa jauh dari ibunya bukan karena ingin, tapi karena keadaan ia harus bekerja demi ibunya sembuh.

"Ibu hanya ingin menghabiskan waktu denganmu" ibu Xiao menunduk.

"Waktu ibu tidak akan habis kalau ibu mendengarkan perkataan Xiao Zhan. Ibu jangan banyak pikiran, ibu harus meminum obat dengan rutin, ibu harus sembuh" seru Xiao Zhan.

"Ibu hanya ingin melihat kau menikah sebelum ibu pergi Zhan Zhan" ibu Xiao menahan air matanya, ia menatap Xiao Zhan dan mengelus pipi sang anak pelan.

"Ibu, menikah bukanlah perkara yang gampang. Siapa yang mau menikahi Xiao Zhan yang seperti ini? Hidup Xiao Zhan sudah cukup rumit memikirkan bagaimana Xiao Zhan hidup dan bagaimana Xiao Zhan bisa mengurus ibu" Air mata Xiao Zhan tidak bisa dibendung lagi, ia berbicara sembari menangis. Ia tahu keinginan sang ibu adalah hal yang baik, tapi baginya sulit untuk mengabulkannya. Hati Xiao Zhan sebenarnya sakit ketika ibunya berkata seperti itu, apalagi membawa kata umurnya yang tidak panjang lagi. Xiao Zhan benci itu.

"Ja-jangan menangis, ibu tidak bermaksud membuatmu menangis" sang ibu terlihat kalap, ia dengan cepat menghapus air mata Xiao Zhan yang sudah mengalir. Ibu Xiao paling tidak mau membuat anaknya menangis, karena selama ini Xiao Zhan sudah cukup banyak menangis karenanya. Namun tanpa sadar beliau juga ikut menangis bersama.

Xiao Zhan langsung memegang tangan sang ibu yang sibuk mengusap pipinya itu, agar ibunya berhenti. "Aku gak mau kehilangan ibu, jadi tolong jangan menyerah demi Xiao Zhan" lirihnya.

Ibu Xiao berhambur memeluk Xiao Zhan, "maafkan ibu yang selalu meminta hal itu padamu karena cita-cita ibu adalah melihatmu berjalan di altar sebelum ibu pergi. Ibu sudah tua, ibu ingin melihat kau bahagia dengan orang yang kamu cintai" suara ibu Xiao bergetar menahan tangisnya yang akan keluar lagi.

"Aku sudah bahagia Bu, aku memiliki ibu. Aku tidak butuh yang lain" balas Xiao Zhan yang kini memeluk sang ibu erat.

Keadaan langsung hening, hanya terdengar isak mereka berdua di ruangan itu.

"Lalu siapa yang berdiri disana?" Tanya sang ibu, yang sepertinya baru menyadari satu sosok yang berada disana.

Xiao Zhan seketika menghentikan tangisnya lalu ia berpikir sejenak. Ya dia lupa kalau Yibo juga ada di ruangan itu bersamanya.

Xiao Zhan langsung bangkit dan dengan cepat ia menyingkirkan sisa air mata di pipi dan matanya dengan kedua tangannya.

Lalu ia berbalik ke arah Yibo, "ke-kenapa kamu masuk?" Tanya Xiao Zhan, padahal ia juga sudah menyadari Yibo ikut masuk tadi. Tapi Xiao Zhan melupakannya sesaat setelah ia berdebat haru dengan sang ibu tadi.

The Scandal - Yizhan (Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang