Bagian 22

24.3K 3.7K 739
                                    

Saat matahari sudah bergerak meninggi, Xiao Zhan terlihat terduduk dengan wajah kusut di ruang tamu rumah bibinya. Ia juga terlihat beberapa kali mengecek ponselnya, namun lagi-lagi setelah ia melihat benda pipih itu, raut kecewa ia bentuk melalui wajahnya. Xiao Zhan seperti ini beberapa hari terakhir. Pasalnya, setelah insiden putusnya Yibo dan Cheng Xiao, pria dengan julukan singa itu tidak lagi menghubungi Xiao Zhan. Pada hari itu saja Yibo mengantarkan Xiao Zhan ke rumah bibinya bahkan tanpa sepatah katapun yang bisa membuat Xiao Zhan pulang dengan sedikit tenang. Saat itu Yibo menjadi lebih pendiam begitupun dengan Xiao Zhan.

"Apa dia benar-benar ingin mengakhirinya?" Pertanyaan itu selalu terlontar dari mulut Xiao Zhan, gumaman yang selalu membuat raut wajahnya seketika muram dalam sekejap. Xiao Zhan benar-benar berpikir Yibo kini sedang menghindarinya dan ingin mengakhiri kontrak itu dengan segera. Tapi kenapa Xiao zhan justru dibuat sedih tidak karuan hanya karena hal tersebut? Bukannya itu adalah sebuah angin segar untuk nya agar ia tidak lagi terlibat Scandal pura-pura itu?

"Terserah!" Serunya kesal. Ingin rasanya Xiao Zhan membanting ponselnya sampai rusak agar ia tidak lagi menunggu notifikasi panggilan atau pesan dari pria itu. Tapi Xiao Zhan masih waras, ia tentu tidak ingin ponselnya rusak apalagi itu ponsel satu-satunya miliknya. Xiao Zhan bukanlah seorang Yibo yang bisa membeli ponsel dengan mudah, ia harus menabung beberapa bulan kedepan dan itu pun harus mengirit seirit mungkin. Jadi tidak mungkin Xiao Zhan setega itu pada benda cukup mahal tersebut.

Drrt

Drrt

Notifikasi panggilan tiba-tiba saja masuk ketika Xiao Zhan berada dalam lamunan buruknya, bagaimana tidak buruk wajahnya sungguh sama sekali tidak menunjukan jika yang dipikirkannya adalah hal baik.

Xiao Zhan hampir melompat ketika mendengar getar ponselnya itu, ia sangat berharap itu adalah panggilan dari Yibo.

Namun saat ia memeriksa layar ponselnya, wajahnya kembali asam. Sepertinya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.

"Ya ada apa?" Ucapnya malas saat Xiao Zhan menerima panggilan itu.

"Xiao PD apa kabarmu?" Seru seseorang di seberang telepon.

"Sampai kapan kau akan memanggilku seperti itu" protes Xiao Zhan.

"Ah maaf, sudah terbiasa" ucap pria yang bernama Zhuocheng itu.

"Ada apa?" Tanya Xiao Zhan yang menginginkan Zhuocheng to the point pada maksud menelponnya.

"Aku mendengar Zanjin sedang mencari tahu tentangmu dan Yibo. Dia bertekad akan mengungkap kalau kalian hanya pura-pura. Bahkan dia sempat mendatangiku untuk mengorek tentangmu" jelas Zhuocheng.

Xiao Zhan menanggapinya dengan wajah malas, ia hanya menghela nafas panjang dan sama sekali tidak terkejut. "Biarkan saja, toh hubunganku dengan dia sudah berakhir" ucapnya pelan.

"Sudah berakhir? Mengapa?" Kini justru Zhuocheng yang terkejut.

"Dia sudah putus bersama Cheng Xiao, jadi tidak ada alasan lagi buatku untuk berpura-pura menjadi pacarnya" jelas Xiao Zhan.

"Aaaah begitu rupanya" timpal Zhuocheng yang baru mengerti alasannya.

"Hmmm" Xiao Zhan hanya membalas gumaman.

"tapi kenapa kau terdengar sedih? Bukankah itu bagus? Kau bisa kembali bekerja bukan?" Zhuocheng tentu menyadari kejanggalan reaksi Xiao Zhan.

"Aku senang kok" timpal Xiao Zhan, namun dengan nada yang sama sekali tidak terdengar senang.

"Apa kau menyukainya?" Tebak Zhuocheng.

"Tidak mungkin" jawan Xiao Zhan cepat.

Zhuocheng terdiam sejenak, ia menyadari ada hal yang aneh, tapi ia tidak mungkin membahasnya sekarang. "Aku akan menemuimu segera, jangan tertangkap oleh Zanjin. Lebih baik kau umumkan kalian putus terlebih dahulu sebelum Zanjin mengungkap kalian pura-pura karena itu akan merepotkan" sarannya.

The Scandal - Yizhan (Pdf)Where stories live. Discover now