Bagian 17

22.7K 3.5K 414
                                    

Xiao Zhan menangis di dalam pelukan singa yang sepertinya tengah dalam mode lembut dan sabar menunggu si kelinci puas melepaskan rasa sedihnya. Tangan Yibo mengelus punggung Xiao Zhan agar Xiao Zhan cepat merasa tenang dan tangisnya segera mereda.

Yibo tidak berani mengatakan apa-apa karena ia takut membuat Xiao Zhan semakin memikirkan masalah ini atau bisa saja menjadi semakin sedih, jadi membiarkan anak itu tenang dulu adalah tujuan Yibo meskipun ia sedikit canggung dengan posisi memeluk seperti ini.

Bibi Xiao Zhan sudah pergi sedari tadi karena ia harus bertugas dan menitipkan Xiao Zhan pada Yibo. Yibo hanya mengangguk mengiyakan karena jika tidak dititipkan pun Yibo tidak mungkin tega meninggalkan Xiao Zhan sendiri ketika sedang bersedih seperti ini.

Xiao Zhan menjauhkan tubuhnya dari Yibo, lalu ia menyeka ingusnya dengan lengan baju Yibo yang ia pakai itu.

Yibo hanya memperhatikan tanpa berkomentar, karena walaupun di komentari kan sudah terlanjur terjadi.

Xiao Zhan membulatkan matanya, "Ma-maaf aku lupa ini bajumu" ucap Xiao Zhan yang baru saja sadar setelah ingusnya berhasil membasahi baju mahal itu. Suara Xiao Zhan terdengar lemah dan bergetar khas orang habis menangis, kedua matanya sembab dan sedikit memerah.

"Ya ya tidak apa-apa" ucap Yibo terpaksa, walaupun ia sebenarnya ingin berkomentar betapa joroknya Xiao Zhan yang mengelap ingus dengan bajunya.

"Tumben baik" Xiao Zhan kini mengusap kedua pipinya dengan tangannya.

"Ya aku selalu baik padamu, apa kau tidak sadar?" Timpal Yibo.

"Iya iya, terimakasih sudah mau menemaniku. Lagi-lagi aku menunjukkan kelemahan aku di depanmu" Xiao Zhan menghadap ke depan lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan kepalanya bersandar pada tembok.

Yibo melihat kaosnya yang sudah basah akibat air mata pria bergigi kelinci itu. "Lihatlah matamu sudah seperti sungai saat datang hujan deras" Yibo menunjukan bajunya yang basah itu pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan melirik baju Yibo yang memang basah di bagian bahu kiri sampai dada,"oh maaf maaf, aku keringkan" Xiao Zhan mencoba mengeringkan baju Yibo dengan kain lengan bajunya dan otomatis Yibo dengan segala jurus langsung menjauh.

"Hei itu bekas ingusmu!" Seru Yibo ketakutan.

Xiao Zhan kembali sadar apa yang sudah dilakukannya tadi. Xiao Zhan langsung cemberut memajukan bibir mungilnya, "maaf, aku selalu saja salah" Xiao Zhan menunduk.

"Hei bukan seperti itu Zhan, kenapa kau gampang tersinggung? Biasanya juga masa bodo" Yibo kembali mendekati Xiao Zhan.

"Mungkin karena moodku sedang tidak baik jadi kau bisa pulang dan temui pacarmu. Dia pasti akan marah" ucap Xiao Zhan tiba-tiba mengarah kearah pengusiran.

"Apa kau akan menginap disini?" Tanya Yibo mengalihkan pembicaraan.

Xiao Zhan hanya mengangguk mengiyakan.

"Tapi kau tidak membawa baju ganti ataupun selimut. Tidur disini pasti dingin" ujar Yibo.

Xiao Zhan otomatis memandang pria yang barusan berbicara itu, "apa kau sedang sakit?" Xiao Zhan menempelkan punggung tangannya pada dahi Yibo. 

Yibo langsung memegang tangan Xia Zhan lalu menjauhkannya dengan perlahan. "Apa maksudmu?" Tanya Yibo bingung mengapa Xiao Zhan tiba-tiba mengatakan ia sakit? Apa agar ia lekas pergi begitu?

Xiao Zhan langsung menarik tangannya dari genggaman Yibo. "Tidak, ku kira kau sakit karena tiba-tiba saja perhatian padaku. Bagaimana bisa kau memikirkan bagaimana aku tidur nanti malam? Aku saja tidak memikirkan itu" tutur Xiao Zhan.

The Scandal - Yizhan (Pdf)Where stories live. Discover now