Bagian 23

24K 3.6K 752
                                    

Yibo terlihat celingak-celinguk sendiri di tempat bazar amal yang sudah sepi itu. Beberapa kali ia melihat arloji di tangannya dan menunggu dengan sedikit gelisah.

"Apa dia mengejar paparazzi itu sampai ke dubai? Kenapa lama sekali" keluh Yibo yang ternyata sedang menunggu Xiao Zhan yang tak kunjung datang juga.

Yibo sudah beberapa kali mencoba menghubunginya, tapi si kelinci itu tidak kunjung menjawab dan membuat rasa khawatir tiba-tiba saja muncul. Takut-takut si kelinci itu tersesat atau diculik orang kurang kerjaan.

Yibo mencoba meneleponnya sekali lagi, jika tak kunjung dijawab mungkin Yibo akan berkeliling dan mencari kemana larinya si kelinci itu, jangan-jangan dia benar-benar lari sampai ke dubai. Kan kita gak tau.

"Kau dimana!" Yibo benar-benar merasa kesal dan tanpa sadar berseru keras.

"Kau kenapa tiba-tiba berseru padaku? Apa kau masih marah? Itu hanya sedikit tabrakan, kau tak perlu marah" cerocos Xiao Zhan yang salah paham. Dia tidak tahu kalau Yibo sebenarnya khawatir bukan marah.

Yibo hanya bisa menghela nafasnya, seharusnya ia tidak khawatir pada kelinci cerewet ini. "Kau dimana sekarang?" Yibo bersuara pelan tapi penuh penekanan.

"Di depan tempat makan yang berada di jalan arah sebelah kiri setelah belokan pertama. Aku lapar Yibo, kemarilah agar aku bisa masuk kesana" rengek Xiao Zhan.

"Kenapa tidak masuk saja sendiri" Yibo pun akhirnya melangkah menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.

"Aaaaaaaah aku tidak bisa makan tanpamu, aku harus makan bersamamu" Xiao Zhan semakin merengek.

Yibo sedikit tersenyum mendengar rengekan si kelinci itu, dia benar-benar terdengar manis. Namun seketika ia mengubah ekspresinya lagi, "Tidak bisa makan tanpaku atau tanpa uangku?" Yibo sengaja mengeluarkan nada tegas.

"Dua duanya, sepertinya begitu" Xiao Zhan memang selalu jujur.

"Aku kirimkan saja uangnya, kau makan sendiri" sepertinya Yibo mencoba memancing Xiao Zhan, apa pria itu akan hanya butuh uangnya?

"Ya sudah, tidak perlu. Aku pulang saja!" Kelinci itu terdengar marah. Namun hal itu berhasil membuat si singa tersenyum lagi.

"Aku akan segera kesana, tunggulah"

Bip

Yibo pun mematikan ponselnya dengan kedua sudut bibir yang masih tertarik ke atas. Tanpa ba-bi-bu lagi, Yibo melaju cepat menuju tempat Xiao Zhan berada.

.

Sedangkan ditempat lain Xiao Zhan menjauhkan ponselnya dari telinganya dengan wajah yang sedikit heran. "Bukannya tadi dia bilang akan mengirim uangnya saja? Tapi kenapa dia bilang akan kemari? Dasar pria labil" gerutunya.

.

.

.

Yibo pun sampai di tempat yang Xiao Zhan sebut tadi, kedua matanya tak begitu sulit menemukan kelinci yang kini sedang menunggunya di depan tempat parkir tempat makan tersebut. Yibo pun memarkirkan mobilnya dan Xiao Zhan sudah menyambutnya dengan ekspresi gembira. Namun Yibo mencoba mengendalikan ekspresinya, ia mencoba terlihat dingin dan tidak peduli pada si kelinci itu.

"Kenapa tidak masuk duluan saja?" Tanya Yibo yang sudah turun dari mobilnya dan menghampiri Xiao Zhan.

"Aku takut kau tidak datang, nanti aku celingak celinguk sendiri di dalam" jawab Xiao Zhan yang terlihat sebal melihat ekspresi pria bermarga Wang itu. "Tapi jika kau tidak suka, kau bisa pulang saja" lanjutnya ketus.

The Scandal - Yizhan (Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang