Selingkuh Yuk

3.2K 215 3
                                    

“Jooooooo!” Renata menjerit kesal saat Jonatan menarik tubuhnya turun dari mobil. “Jelasin sama aku mau kamu apa?” Ia melirik keliling, lapangan parkir apartemen mewah di kotanya. Entah apa lagi sekarang.

“Aku mau kamu. Udah jelas?” kata Jonatan tegas.

Renata mengarahkan telunjuk ke wajah pria jangkung itu, mulutnya sudah lelah bicara. Dia meraih pinggang Renata, lalu mengangkat tubuh gadis itu seperti karung beras, membawanya masuk ke dalam lift. Percuma dia meronta, cengkeraman Jonatan malah makin erat.

Jonatan menurunkan tubuh Renata di sofa. Saat Jonatan pergi, Renata berdiri tergesa-gesa berlari menuju pintu. ia memutar gagang pintu kuat-kuat, sayangnya sudah terkunci.

Renata bersandar ke pintu dengan tangan tersilang di dada memperhatikan isi ruangan. Dindingnya bercat abu-abu dipenuhi lukisan. Ini baru Jonatan yang dia kenal dulu, mencintai seni.

Jonatan kembali mengulurkan handuk dan ponsel. Renata menarik handuk dengan kasar.

“Ambil!” Jonatan menggerakkan tangan yang memegang ponsel.

“Buat apa?” suara Renata meninggi.

“Pesan baju, gaun kamu basah. Aku tahu kamu nggak bakalan mau pake baju aku.”

“Bilang aja, baju aku terlalu mahal buat kamu pakai,” cibir Renata. "Lagian aku basahkan karena kamu!" Renata sudah tidak peduli lagi pria ini adalah atasannya.

“Enggak. Ayo, ke kamar!"

“Hah? Kamar?” mata Renata membelalak sempurna.

“Ia, baju aku ada di lemari.”

“Aku mau pulang!” mohon Renata.

Jonatan menyentuh bahu Renata, segera ditepis sang gadis kasar.

“Aku bakalan anterin kamu pulang!" Tapi sebelumnya, aku pastiin dulu kamu bakalan baik-baik aja. Dah ah, lama, mau aku pesanin aja?”

“Nggak usah!” Renata menyambar ponsel Jonatan lalu melihat harga baju yang tertera di aplikasi, semuanya di atas seratus ribu. Dia biasanya memakai pakaian kain murahan. Dia menyortir harga mencari pakaian murah. Kepala Jonatan mengintai di balik bahunya.

“Nggak!” Jonatan menyambar ponsel. “Kalau kamu mesan pakaian yang murah pasti kainnya tipis dan kalau kainnya tipis bakalan mengundang ....”

“Cukup-cukup, pilih aja. Kalau kamu masih benaran ingat sama aku, kamu tahu apa yang aku mau. Nambahin utang aja!"

“Aku nggak ingat.” Bibir Jonatan maju beberapa senti.

Renata mengembuskan napas kesal. Berikutnya dia kembali bersin.

“Aku udah pesanin pakaiannya, sekarang kamu mandi air hangat ya.”

“Mandi? Enggak!”  bantah Renata cepat. Mandi di tempat ini? Big No.

“Aku nggak bakalan ngapain-ngapain, aku cuman mau keadaan kamu jauh lebih baik.” Jonatan lembut menjelaskan.

“Aku nggak mau mandi, pasti kamu masang kamera tersembunyi di sana!” tuduh Renata.

“Kamu!” Rahang Jonatan mengeras, matanya melotot tajam.

“Ok!” Renata mengalah, “tapi kamu nungguin di luar.” Jujur saja, ia mulai tidak nyaman menggunakan baju basah, tubuhnya jadi gatal.

“Iya, aku nungguin di luar kamar mandi.”

“Enggak di luar!” Renata menunjuk ke arah pintu keluar. ia tahu Jonatan akan marah lagi tapi jawabannya  membuatnya lagi-lagi tidak percaya.

𝙊𝙝 𝙂𝙊𝙙, 𝙃𝙚'𝙨 𝙈𝙮 𝙀𝙭 ( 𝙀𝙉𝘿)Where stories live. Discover now