You are Mine

2K 125 8
                                    

“Jadi, Na.” Jonatan meraih tangan Renata menggenggam tanganya erat. “Aku nggak jadi nikah sama Febi, aku bukan suami orang, terserah aku ada di sini.”

Renata melepaskan tangan Jonatan. “Jadi karena aku pingsan waktu itu? Maaf, aku udah mengacaukan momen kamu. Aku ... aku ... aku bakalan gantiin deh kerugian yang udah kalian keluarin.”

Jonatan meraih tangan Renata lagi, kali ini semua jemarinya membalut tangan kanan Renata.

“Sebenarnya, aku sama Febi masing-masing ragu untuk mengikat janji hari itu, kamu datang kaya pertanda yang meyakinkan kita berdua, hari itu bukan waktu yang tepat.”

“Intinya kamu tetap milik Febi. Jonah, i’m depress right now, jangan nambahin masalah aku lagi.”

“Aku nggak ada niatanan nambahin masalah kamu, i want be with you, now.”

“Jangan lagi, jangan beri aku perhatian yang membuat aku nyaman and then it’s dissapeard.”

“Na, belive or not, perasaan aku sama kamu tetap sama, dari dulu. Mau kan, sama aku lagi?”

“Setelah semua kejahatan yang kamu lakuin?” Renata menatap wajah Jonatan. “Jonah, my old pao-pao. Dulu, aku memang teguh janji aku, aku jaga perasaan aku, sampai kita dipertemukan kembali, aku percaya cinta mempersatukan kita, sayang aku salah, kamu udah membuyarkan semunya. Hati aku sakit dan kamu nggak peduli, dan Reno datang dalam kehidupan aku semua hal tentang kamu udah hilang.”

“I know.” Jonatan menatap wajah Renata. “Aku udah melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan. And i know, sekarang bukan hal yang tepat. Aku cuman minta kamu ngasih aku waktu ngebuktiin ... satu hal yang aku minta, jangan usir aku kalau kita bertemu.”

“Aku nggak bisa janji, ngeliat kami bikin aku bete mulu!”

“Emmm masa? Setampan ini?”

“Wajah dan hati kamu berbanding jauh nggak kaya ... Reno.”

Jonatan melepaskan tanganya. “Kamu nggak minta aku jadi dia kan?”

“Why, kok kamu ngotot! Udah sana pulang! Karena entah sampai kapan, aku nggak bisa lagi percaya sama kamu.”

“Renata, aku udah bilang jangan ngusir aku!”

“Tapi aku mau!”

“Lima menit lagi, ok?”

“Semenit!”

“Jahat!”

“Jahatan kamu dulu. Ok! Stop it!”

Jonatan menatap wajah Renata sampai gadis di tempat tidur itu jengah. Dia mengambil bantal, menutupi wajahnya. Reno, andai dia masih ada di sini, bisiknya dalam hati.

-_-_-_-_-_-_-_

Kembali ke toko bunga, Renata mengusahkan diri untuk kuat, ada saatnya memori membawa kembali kenangan bersama Reno, dia mencurahkan rindu dalam bisikan doa.

Ibu Reno masih sering mengabarinya, Wanda juga sesekali menelepon. Sebulan berlalu, kontak dengan Sam sepenuhnya hilang, apa lagi Kara tengah mengandung, begitu pula Jasmin dan Dika. Renata mulai terbiasa dengan sikap Gea dan Ilmi.

Ilmi tengah mengambil bagian di meja kasir, Renata dan Gea harus merapikan display bunga di bagian depan. Pot bunga di tangan Renata begitu rapuh hingga dia dan Gea harus eksta hati-hati.

“Ada bunga aster nggak di dalam?” tanya calon pembeli di belakang mereka.

“Ada,” jawab Renata dan Gea bersamaan.

𝙊𝙝 𝙂𝙊𝙙, 𝙃𝙚'𝙨 𝙈𝙮 𝙀𝙭 ( 𝙀𝙉𝘿)Where stories live. Discover now