ini dua puluh

164 27 2
                                    

20.





















***

"Anjir Mur kok bisa gitu" Rayka tertawa kencang, diikuti tawa Zuwa dan Rian karena mendengar tawa cewe itu yang menular.

Sedangkan Timur masih sibuk mengingat kenapa dia bisa nyemplung di selokan waktu itu.



Timur inget-nya tiba-tiba dia udah nyemplung di selokan, terus diketawain Bara.


Enggak, Bara gak nolongin dia

Cowo itu malah ngetawain adek-nya sampe sore dan baru berhenti saat Farah menghampiri mereka.

Aneh-nya juga....


Kenapa Timur ikutan ngakak sama Bara waktu itu?!

"Gatau tiba-tiba gue udah ada si selokan" kata-nya, mengundang tawa Rayka yang tadi sempat mereda.

Humor Rayka emang paling rendah diantara mereka ber-empat.

Apa aja di ketawain.

Tatap-tatapan sama temen tanpa ngomong aja dia ketawa.

Kadang rasa-nya Rayka pengen banget berhentiin sifat-nya yang gampang banget ketawa itu.

Kalo lagi serius terus tiba-tiba dia ngakak kan gak lucu...

"Gue juga pernah nyemplung di selokan" kata Rian.

"Kok bisa?" tanya Zuwa yang sudah siap-siap ketawa.

Sedangkan Rayka dan Timur sudah ketawa saat Rian ngomong gitu.

"Gue sengaja nyemplung, gue kira kolam renang" kata-nya.

Rayka, Timur dan Zuwa tertawa kencang, sudah membayangkan Rian yang nyemplung ke selokan dengan sengaja.

Bisa-bisa nya dia ngira selokan kolam renang.




"Berisik."

Mereka bertiga refleks mengehentikan tawa-nya, menoleh ke arah tangga kemudian mendapati Bara yang sedang menatap mereka.

Mereka bertiga refleks mengehentikan tawa-nya, menoleh ke arah tangga kemudian mendapati Bara yang sedang menatap mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Biasa aja kenapa sih Bar" kata Timur sambil menatap cowo itu malas.

Bara menghiraukan-nya, langsung menuruni tangga kemudian pergi ke arah dapur, membuat decakan sebal Timur terdengar.

"Biarin aja dia mah" kata-nya.

"Sebelas dua belas sama Rian" ucap Zuwa.

"Tapi Bara omongan-nya lebih pedes" sambung Rayka.



"Siapa yang omongan-nya lebih pedes?" tanya Bara tiba-tiba di belakang mereka.

Masa Sih?!! (End)Where stories live. Discover now