ini empat delapan

146 19 0
                                    

48.
















***

"Lo milih buku lama banget" kata Bara.

Rayka yang sedang sibuk memilih-milih novel yang akan dia beli menoleh, "Serius kita baru sampe gramed sepuluh menit yang lalu Bar, lagian lo beli buku apaan cuma sepuluh menit? Buku tulis?" tanya Rayka heran sendiri.

"Novel" jawab Bara sambil menunjukkan novel dengan genre horor yang dia pilih.

"Oh, ini gue punya juga kayak-nya" kata Rayka setelah melihat judul novel yang dipilih Bara.

"Lo pamer?" tanya Bara langsung membuat Rayka melongo.

Emang kalo ngomong gak pernah di saring lagi.

Rayka mendelik kesal, langsung memberikan novel itu ke Bara dan lanjut mencari-cari novel yang akan dia beli.

Bara jadi tertawa, "Bercanda" kata-nya.

"Ray, Bar" panggil seseorang membuat mereka menoleh.

"Seperti biasa hari Minggu gak pernah absen ke gramed ya Yan" kata Rayka sambil terkekeh setelah melihat ternyata yang memanggil mereka adalah Rian.

Rian jadi ikut terkekeh seraya mengangguk, "Iya. Cari novel apa?" tanya-nya.

"Gak tau, belum dapet yang bagus. Gak ada novel baru kah?"

"Ada, tuh yang di susun di depan. Bagus sih kalo gue baca dari sinopsis-nya" kata-nya sambil menunjuk setumpuk buku yang diletakkan di dekat kasir.

Rayka mengedarkan pandangan-nya mencari buku baru yang dimaksud oleh Rian, "Ohh. Lo beli gak?" tanya-nya.

Rian mengangguk, menunjukkan sebuah novel bergenre horor yang baru di rilis satu minggu yang lalu, "Beli' kata-nya.

"Gue juga beli deh" kata-nya langsung berlari untuk mengambil salah satu novel yang tersusun rapi tepat di depan kasir.

Rian menoleh ke arah Bara yang sedari tadi diam, "Beli buku apa lo Bar?" tanya-nya.

Bara mengerjap kaget, "Oh? Buku tulis" jawab-nya membuat Rian menautkan alis bingung.

"Buku tulis?"

"Eh? Novel maksud gue, nih judul-nya" kata Bara sambil menunjukkan novel yang dia pilih.

"Oh, ini gue punya juga kayak-nya" ujar Rian sambil manggut-manggut setelah membaca judul yang ada di cover novel.

Sedangkan Bara hanya mengangguk-angguk saja.

Setelah mengambil salah satu novel yang tersusun rapi di depan kasir Rayka menghampiri mereka, "Ayo bayar" kata-nya.

"Beli satu doang?" tanya Rian.

Rayka mengangguk, "Bulan depan tuh banyak yang rilis" kata-nya.

"Yaudah, ayo bayar" ujar Bara langsung pergi ke arah kasir, langsung diikuti oleh Rayka dan Rian di belakang-nya.

***

Timur berjalan santai di koridor sambil sesekali bersenandung kecil, menyapa beberapa orang yang dia kenal, mendengus kesal saat lupa tidak membawa uang padahal ingin ke kantin.

"Mau ngutang dulu di kantin tapi takut di blacklist gak boleh jajan lagi gara-gara keseringan ngutang" gumam Timur bingung sendiri.

Namun detik kemudian dia tersenyum lebar saat melihat Bara yang baru dari kantin bersama Rayka, berlari menghampiri mereka berdua, "Oy" sapa-nya.

Masa Sih?!! (End)Where stories live. Discover now