ini empat enam

147 20 0
                                    

46.











***

Rian tersentak kaget saat mendengar semacam suara ledakan dan confetti yang bertebaran, tersenyum saat melihat ketiga orang yang berada di depan-nya.

"Happy birthday to you!"

"Happy birthday to you!"

"Happy birthday happy birthday, happy birthday to you"

Mereka bertiga bernyanyi seraya menghampiri Rian, "Tiup lilin-nya Yannn" seru Timur heboh sendiri, membuat Rayka dan Zuwa tersentak kaget, kue yang dibawa Rayka kayak-nya hampir jatoh.

Rian terkekeh, kemudian meniup tujuh belas lilin yang tertata rapi di atas kue.

"Cape kan lo Yan niup tujuh belas lilin, emang sengaja kita mau ngerjain lo" kata Timur sambil tertawa.

"Thanks" kata Rian sambil tersenyum.

Ketiga sahabat-nya itu mengangguk, kemudian mereka berempat duduk di kursi yang ada di taman.

Timur langsung mengambil segelas jus jeruk yang berada di atas meja dan meminum-nya sampai tandas.

"Haus juga gue nyanyi" kata-nya.

"Pantesan Bi Ida nyuruh gue ke taman" ucap Rian.

"Udah kerja sama kita sama Bi Ida sama tante Zara" kata Zuwa.

Rian mengangguk-angguk.

"Tante Zara dimana Yan?" tanya Rayka.

"Kemaren pergi ke Bandung, ada urusan" jawab Rian sambil memakan kue red velvet yang berada di atas meja.

"Yan, jujur gue bingung mau kasih lo kado apa" kata Timur.

Rayka dan Zuwa yang mendengar-nya sontak melotot kaget, ini kenapa Timur terlalu jujur sih?!

Rian jadi terkekeh, "Gak usah bawa kado" kata-nya.

"Yeuuu, mana bisa gitu"

























"Pulang dulu kita ya Yan" kata Timur sambil berjalan keluar rumah Rian.

Rian mengangguk, "Thanks ya" kata-nya.

"Sama-sama"

Timur, Rayka, dan Zuwa masuk ke dalam mobil setelah berpamitan dengan Rian, mobil Timur membelah jalanan menuju
ke perumahan rumah-nya sebelum pergi ke mall karena harus menjemput Bara.

Tadi saat Timur nyuruh Bara buat langsung berangkat ke mall aja dan nanti ketemuan disana, Bara bilang males bawa mobil sendiri, akhir-nya mereka bertiga harus putar balik ke rumah Timur buat jemput Bara, padahal jarak mall dari rumah Rian lebih deket.

Butuh waktu dua puluh menit untuk mereka sampai, Timur langsung saja menyalakan klakson mobil dari luar pagar tanpa harus turun terlebih dahulu karena Bara sudah menunggu di halaman rumah.

Saat mendengar suara klakson mobil Bara langsung membuka pagar, mengetuk kaca mobil membuat Timur mengernyit heran.

"Kenapa si?" tanya-nya setelah menurunkan kaca mobil.

"Takut salah mobil" jawab Bara seraya membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.

"Random banget lo Bar" kata Timur kemudian menjalankan mobil-nya.

Masa Sih?!! (End)Where stories live. Discover now